Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Kelompok Anti Teror PMU Irak Gagalkan Serangan Gerombolan Tak Dikenal di Pangkalannya

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Unit Mobilisasi Populer (PMU) anti-teror Irak menggagalkan serangkaian serangan oleh kelompok-kelompok penyerang yang tidak dikenal di pangkalan mereka di provinsi selatan Basra. Perlawanan tersebut menimbulkan kerugian di pihak para penyerang.

Sabereen News, saluran berita Telegram yang terkait dengan PMU, yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai Hashd al-Sha’abi, melaporkan bahwa pasukan PMU berhasil menggagalkan serangan pada Selasa pagi, memaksa orang-orang bersenjata untuk melarikan diri.

Perlawanan yang dilakukan PMU mengakibatkan belasan korban jatuh dari para penyerang.

Sebelumnya, outlet berita melaporkan bahwa serangkaian ledakan terjadi di pangkalan PMU, memicu bentrokan antara pasukan di dalam dan orang-orang bersenjata tak dikenal, yang berusaha keras untuk menerobos masuk ke kompleks.

Dikatakan bahwa setidaknya delapan roket Katyusha mendarat di sekitar kompleks Istana Kepresidenan di Basra pada Selasa pagi.

Laporan itu menambahkan bahwa empat proyektil menghantam lingkungan al-Tannumah.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Hashd al-Sha’abi adalah organisasi payung yang disponsori Pemerintah Irak yang terdiri dari sekitar 40 faksi pasukan kontra-terorisme sukarela, termasuk sebagian besar dari kalangan Muslim Syiah yang bersama dengan Muslim Sunni, Kristen, dan Kurdi.

Pada 15 Juni 2014, ulama Syiah terkemuka Irak Ayatullah Ali al-Sistani mengeluarkan fatwa yang menyerukan kepada semua orang Irak bergabung dengan tentara untuk menghadapi kelompok teroris Takfiri ISIS.

Fatwa bersejarah tersebut mengarah pada pembentukan Hashd al-Sha’abi, yang bergegas membantu tentara dan memimpin dalam banyak operasi anti-teror yang sukses, yang pada akhirnya menyebabkan runtuhnya kekuasaan teritorial ISIS dan pembebasan wilayah kekuasaan ISIS di seluruh tanah Irak pada Desember 2017.

ISIS, kelompok teror paling terkenal di dunia, telah berhasil menduduki sebagian besar wilayah di Irak pada awal tahun 2014.

Keuntungan yang dibuat oleh kelompok teroris membuat tentara nasional Irak lengah, mendorong pasukan Pemerintah ke ambang kehancuran dan membuat negara Arab itu menjadi berantakan.

Hashd al-Sha’abi memperoleh pengakuan resminya dari parlemen Irak pada November 2016 dan menjadi bagian legal dari Angkatan Bersenjata Irak setelah ISIS ditaklukkan.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *