Ketua Koalisi Bennett Mundur, Kabinet Israel di Ambang Keruntuhan
POROS PERLAWANAN – Anggota sayap kanan Knessett (Parlemen Israel), Idit Silman pada Rabu 6 April mengumumkan pengunduran dirinya dari Koalisi Kabinet Israel.
Dilansir Fars, Jerusalem Post melaporkan bahwa dengan pengunduran diri Silman, Kabinet Israel telah kehilangan mayoritas di Parlemen. Jika satu orang lagi juga mundur, maka Kabinet akan bubar dan Israel harus kembali mengadakan Pemilu untuk kesekian kalinya.
Setelah mengumumkan pengunduran dirinya, Silman menjelaskan alasan tindakannya. Ia berkata, dirinya merasa “sudah tidak tahan lagi (dengan situasi saat ini)” dan mengaku tidak bisa lagi mencederai apa yang disebutnya sebagai “identitas Yahudi Israel” lebih dari ini.
Menurut Jerusalem Post, kemungkinan yang dimaksud Silman adalah perseteruannya dengan Menkes Israel, Nitzan Horowitz soal penggunaan bahan-bahan makanan di rumah-rumah sakit di salah satu hari besar Yahudi.
Jurnalis Maariv, Anna Ravya Barsky mengatakan, banyak anggota senior Koalisi yang sejak sepekan lalu sudah mengetahui niat Silman untuk mengundurkan diri. Namun PM Naftali Bennett dan Ketua Partai Yamina tidak tahu-menahu soal ini. Sebab itu, pengumuman Silman pada Rabu pagi ini membuatnya syok.
Bennett dikabarkan telah membatalkan program kerjanya hari ini untuk menyelesaikan masalah ini. Rencananya, dia akan mengadakan rapat dengan Menlu dan bakal PM Israel, Yair Lapid untuk membahas kabar mengejutkan ini.
Seorang anggota Knessett, Gilad Kariv dalam wawancara dengan Radio FM103 mengatakan, ia berharap Silman membatalkan keputusannya, sebab dia adalah Ketua Koalisi dan pengunduran dirinya bisa berujung kepada Pemilu lain lagi.
Di lain pihak, mantan PM Israel dan pemimpin oposisi, Benyamin Netanyahu mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Silman “mewakili banyak orang di Israel yang menanti-nantikan saat ini”.
Netanyahu juga meminta dari anggota Koalisi Bennett untuk mundur seperti Silman. Ia menambahkan, koalisinya siap menyambut mereka dengan tangan terbuka.
