Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

Kisah Serdadu AS Soal ‘Neraka’ Ayn al-Asad: Kami Pikir Kami akan Terbakar Hidup-hidup

Kisah Serdadu AS Soal 'Neraka' Ayn al-Asad: Kami Pikir Kami akan Terbakar Hidup-hidup

POROS PERLAWANAN – Stasiun televisi AS, CBS, pada Minggu 8 Agustus lalu mewawancarai sejumah petinggi militer AS terkait serangan rudal Iran ke pangkalan Ayn al-Asad di awal tahun 2020 lalu.

Dikutip Fars dari acara “60 Minutes Over Time” CBS, Mayor Alan Johnson bercerita, ”Beberapa jam sebelum serangan rudal dimulai, perwiran intelijen saya menggamit saya dan berkata bahwa ia punya kabar buruk. Saya tertawa dan bertanya, ’Kabar apa?’ Dia menjawab, ’Iran sedang mengisi bahan bakar 27 rudal balistik jarak menengah untuk menyerang pangkalan ini. Kita mungkin tidak bisa bertahan hidup’.”

Menurut Johnson, beberapa jam setelah ia merekam video perpisahannya, hujan rudal Iran mulai menghantam pangkalan Ayn al-Asad.

CBS mengabarkan, Johnson bersama beberapa serdadu lain berlari ke arah bungker yang dibangun untuk menahan hulu ledak seberat sekitar 30 kg. Sedangkan rudal-rudal Iran dilengkapi dengan hulu ledak seberat setengah ton.

“Aliran udara kencang (akibat ledakan) menghambur ke arah saya dan masuk ke dalam bungker. Saya langsung kehilangan pendengaran sepenuhnya, seolah saya berada di dalam air. Saya bisa merasakan rasa tanah dan logistik yang masuk ke mulut saya,” tutur Johnson.

Setelah gelombang ledakan usai, api mulai menjilat-jilat dan “Api mulai menjalar ke arah bungker. Anda tahu, tingginya sekitar lebih dari 2 meter,” lanjutnya.

“(Saya berkata kepada diri sendiri) kami akan terbakar hidup-hidup di sini. Kami mulai berlari menempuh jarak sejauh 135 meter. Baru saja kami menempuh sepertiganya, kami mendengar suara ‘Serangan! Berlindunglah!’ Saya masih harus berlari sejarak lapangan sepakbola. Saya tidak tahu kapan rudal berikutnya akan menghantam,” kata Johnson.

“Ada 60 orang lain berlari untuk menyelamatkan nyawa mereka ke bungker berikutnya. Sesampainya di sana, kami melihat 40 orang berusaha memasukinya, padahal bungker itu dibuat hanya untuk menampung 10 orang. Saya memaksa semua orang untuk masuk.”

John Haynes, seorang serdadu AS lain di Ayn al-Asad berkata, ”Ketika rudal pertama menghantam tanah, rasanya seperti matahari baru saja terbit. Sangat terang benderang… Saat saya masuk mobil, pintu-pintu mobil terhempas keras akibat gelombang ledakan. Saya hanya melihat api dan debu.”

Komandan CENTCOM, Frank McKenzie mengatakan, itu adalah serangan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Saat ditanya apa pelajaran yang diambil dari serangan itu, ia menjawab, ”Rudal-rudal mereka akurat. Kami sudah mengetahuinya, tapi berbeda ketika melihatnya sendiri. Mereka (orang-orang Iran) menembakkan rudal-rudal dari jarak yang cukup jauh dan rudal-rudal itu menukik turun nyaris di tempat yang mereka inginkan.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *