Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Klan Al Khalifa Boneka Sejati Tel Aviv, Ubah Bahrain Jadi Pangkalan Laut untuk Israel

Klan Al Khalifa Boneka Sejati Tel Aviv, Ubah Bahrain Jadi Pangkalan Laut untuk Israel

POROS PERLAWANAN – Pada 2 Februari lalu, pesawat Menteri Perang Israel Benny Gantz melintasi zona udara Saudi dan mendarat di Bahrain. Ini adalah kunjungan pertama Menteri Perang Israel ke sebuah negara Arab di Teluk Persia.

Dilansir al-Alam, sepertinya para penumpang pesawat ini berniat mengesankan bahwa tanah Haramain sudah terbuka bagi Rezim Zionis. Sebab itu, mereka memublikasikan foto-foto wilayah Saudi yang diambil dari jendela pesawat.

Di saat bersamaan, harian Jerusalem Post menulis bahwa lawatan ini akan berlangsung 2 hari. Dalam kunjungan itu, nota kesepahaman keamanan pertama Israel dengan salah satu negara Teluk akan diteken.

Di lain pihak, Bahrain enggan berkomentar tentang masalah ini dan hanya mengonfirmasi kunjungan Gantz untuk meneken perjanjian keamanan.

Namun 2 hari setelahnya, pakar masalah militer Israel, Ami Rojkes Dombe dalam artikelnya di majalah Israel Defense mengungkap bahwa berdasarkan kesepakatan dengan Manama, Bahrain akan menjadi pangkalan utama AL Israel.

“Israel tahu benar bahwa Bahrain adalah pangkalan untuk Armada V AL AS dan selalu mengadakan latihan perang dengan negara ini. Hal ini memperkuat kemungkinan bahwa tujuan jangka panjang lawatan ini adalah penempatan AL Israel di Teluk Persia.”

“Berdasarkan hal ini dan demi melaksanakan ide David Ben-Gurion, kapal-kapal Israel akan membuat tempat berlabuh untuk mereka di Teluk Persia. Saat ini, Tentara Israel tengah berupaya mewujudkan ide Ben-Gurion untuk memindahkan perang ke tanah musuh,” tulis Dombe.

Enam hari setelah tersiarnya kabar ini, media-media Rezim Zionis membocorkan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel, seorang perwira tinggi Tentara Israel akan mendapat jabatan selamanya di sebuah negara Arab (Bahrain).

Menurut Kanal 13 Israel, perwira ini akan menjadi penghubung antara Armada V AS di Bahrain dan pasukan keamanan Bahrain.

Hal yang menarik, Kanal 13 sendiri menyatakan bahwa “orang-orang Israel keheranan atas cepatnya kemajuan hubungan mereka dengan Bahrain”. Kanal 13 melaporkan, ”Bahkan di negara-negara Arab yang sudah lama menjalin hubungan dengan Israel, kita tidak memiliki pihak yang bergantung secara militer untuk selamanya.”

Berdasarkan kesaksian orang-orang Israel sendiri, dalam kesepakatan keamanan ini tidak ada poin yang berhubungan dengan jaminan keamanan bagi Bahrain. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa keantekan Klan Al Khalifa kepada Rezim Zionis sudah tidak bisa dikendalikan lagi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *