Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Kongres AS Kecam Skandal ‘Pengampunan Tanpa Syarat’ Trump terhadap Anggota Black Water yang Kerap Bunuh Warga Irak

Kongres AS Kecam Skandal 'Pengampunan Tanpa Syarat' Trump terhadap Anggota Black Water yang Kerap Bunuh Warga Irak

POROS PERLAWANAN – Wakil Demokrat untuk Negara Bagian Minnesota di Kongres AS, Ilhan Omar mengecam keras keputusan Presiden Donald Trump karena telah mengampuni para anggota korporasi Black Water.

Dilansir Fars, Omar sebelum ini juga dikenal kerap mengkritik kebijakan-kebijakan Trump. Melalui akun Twitter-nya, Omar menyinggung kejahatan yang dilakukan Black Water di Irak.

“Di tahun 2007, empat orang dari kontraktor Black Water menembaki kerumunan orang di persimpangan jalan Baghdad dan menewaskan 14 warga sipil Irak”, cuitnya.

“Pekan ini Donald Trump telah mengeluarkan grasi untuk mereka tanpa syarat apa pun. Tindakan ini adalah skandal untuk negara dan UU kita,” imbuh Omar.

Legislator Muslim AS ini juga melampirkan sebuah artikel dari situs USS Today dalam tweet-nya. Artikel itu berjudul “Grasi Trump untuk Anasir Black Water Melenyapkan Batas antara Pembantaian dengan Kekerasan yang Dibenarkan di Masa Perang”.

Orang-orang yang diberi ampunan oleh Trump terlibat dalam pembunuhan warga Irak di tahun 2007. Mereka dijatuhi hukuman penjara, setelah terbukti bersalah telah menembaki warga sipil di lapangan al-Nasur, Baghdad, pada 16 September 2007 hingga menewaskan 14 orang serta melukai 27 warga lainnya.

Sebelum ini, seorang anggota Aliansi Fath di Parlemen Irak, Mukhtar al-Musawi meminta dari Pemerintah Baghdad untuk mengadu ke PBB, sebagai bentuk protes atas grasi terhadap agen-agen Black Water tersebut.

Ia menuntut agar Pemerintah Irak tidak diam saja seperti dalam kasus teror atas Jenderal Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis.

Pada Rabu 23 Desember lalu, Presiden Trump telah mengeluarkan instruksi pengampunan untuk 26 orang. Di antara mereka adalah mantan penasihatnya, Roger Stone, mantan Tim Kampanyenya, Paul Manafort, dan besannya sendiri, Charles Kushner.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *