Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Konspirasi Internasional Tekan Irak Agar Serahkan Zona Udaranya ke Korporasi Inggris

Konspirasi Internasional Tekan Irak Agar Serahkan Zona Udaranya ke Korporasi Inggris

POROS PERLAWANAN – Berbagai reaksi keras mengiringi terbetiknya kabar adanya tekanan agar korporasi Inggris, SERCO, kembali beraktivitas di zona udara Irak. Para tokoh politik dan faksi Perlawanan menegaskan, perpanjangan kontrak apa pun dengan SERCO oleh Pemerintah Pelaksana Tugas adalah ilegal.

Diberitakan Fars, zona udara Irak sejak 2011 dikendalikan oleh SERCO. Di masa itu, Baghdad menandatangani kesepakatan selama 15 tahun dengan korporasi tersebut.

Setelah teror terhadap Syahid Qassem Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis di tahun 2020, SERCO dituduh telah menyerahkan zona udara Irak ke Koalisi AS. Pada 2021, Dewan Administratif Bandara Baghdad mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan SERCO, menyusul sejumlah pelanggaran yang dilakukan korporasi ini. SERCO pun digantikan dengan sebuah korporasi Irak.

Kurang dari 2 bulan lalu, Menteri Transportasi Irak, Nasir Husain al-Shabili menyatakan bahwa zona udara Irak saat ini dikelola oleh korporasi navigasi dan pegawai Irak. Namun ada tekanan-tekanan untuk mengembalikan SERCO.

“Korporasi navigasi udara Irak adalah pihak yang mengambil alih pengelolaan zona udara Irak sejak 1 Januari 2021, setelah bertahun-tahun bekerja bersama SERCO. Saat ini, korporasi Irak ini mampu mengendalikan zona udara negara dengan para pegawai lokal dan tidak membutuhkan SERCO. Namun ada banyak tekanan agar SERCO bisa kembali,” papar al-Shabili.

Anggota Kantor Politik Ashaib Ahl al-Haq, Saad al-Saadi menjelaskan bahwa Komite Koordinasi Syiah Irak tidak akan membiarkan kontrak SERCO diperpanjang.

Dalam wawancara dengan al-Maalomah, al-Saadi berkata bahwa Pemerintah Plt Irak tidak memiliki izin untuk membuat kesepakatan semacam ini, sebab wewenangnya terbatas. Pergerakan Plt untuk menjalin perjanjian dengan SERCO adalah pelanggaran yang akan dicegah.

Seorang tokoh politik Irak, Muhammad Jamal juga memperingatkan adanya konspirasi untuk menyerahkan kendali zona udara Irak ke Inggris. Ia mengatakan, ”Ada sebuah konspirasi internasional atas Irak dengan cara meyakinkan Baghdad untuk meneken perjanjian dengan SERCO melalui PM Mustafa al-Kadhimi. Bandara dan zona udara tiap negara adalah bagian utama kedaulatannya. Semua ini harus tetap dikontrol Pemerintah Irak. Menyerahkannya ke sebuah perusahaan Inggris adalah bagian dari persekongkolan yang bisa mengulang kembali operasi-operasi menyakitkan bandara (teror atas Syahid Soleimani dan Syahid Abu Mahdi).”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *