Loading

Ketik untuk mencari

Eropa

Kremlin: Lewat Sanksi-sanksinya, AS Kobarkan Perang Ekonomi dengan Rusia

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Rusia mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menyatakan perang ekonomi melawannya dengan konsekuensi luas untuk pasar energi dan ekonomi global.

Jubir Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada Rabu 9 Maret bahwa Washington “telah menyatakan perang ekonomi terhadap Rusia dan secara de facto mengobarkan perang ini”.

Peskov mengatakan bahwa sanksi Barat adalah “bacchanalia yang bermusuhan, yang telah membuat situasi menjadi sangat sulit dan memaksa kami untuk berpikir serius”.

Washington dan sekutu Eropanya telah memberlakukan pembatasan keuangan atas Rusia, mulai dari pembekuan aset luar negeri di bank sentral Rusia hingga larangan ekspor minyak mentah Rusia.

Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan “operasi militer khusus” di Ukraina atas kekhawatiran tentang kegiatan militer NATO yang dekat dengan perbatasan Rusia.

Berbicara di Gedung Putih pada Selasa 8 Maret, Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya untuk “memotong arteri utama” ekonomi Rusia.

Jubir Kremlin mengatakan pada Rabu bahwa Moskow sekarang akan berpikir sangat serius tentang tanggapan yang akan diambilnya. “Situasinya menuntut analisis yang agak mendalam –keputusan yang diumumkan oleh Presiden Biden.”

“Jika Anda bertanya kepada saya apa yang akan dilakukan Rusia -Rusia akan melakukan apa yang diperlukan untuk mempertahankan kepentingannya,” kata pejabat Rusia itu, seraya menambahkan bahwa Rusia telah sejak dulu dan tetap akan menjadi pemasok energi yang andal.

Sementara itu, Uni Eropa telah meningkatkan tekanan pada Kremlin dengan mengancam negara itu dengan sanksi lebih lanjut. Serikat pekerja, bagaimanapun, telah berhati-hati dalam memperpanjang rezim sanksi untuk minyak dan gas, karena kerentanannya terhadap hilangnya pasokan energi.

Pada Rabu, blok 27 negara menambahkan 160 orang Rusia dan anggota parlemen ke daftar hitam sanksinya.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan dalam sebuah tweet bahwa langkah-langkah itu bertujuan untuk “lebih memperketat jaring sanksi menanggapi agresi militer Rusia terhadap Ukraina”.

Blok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 146 anggota majelis tinggi parlemen Rusia dan 14 individu terkait Kremlin dan kerabat mereka akan ditambahkan ke daftar hitam pembekuan aset dan larangan visa.

Nama-nama tersebut akan segera diumumkan, ketika sanksi tersebut secara resmi diterbitkan dalam jurnal resmi UE.

Langkah-langkah terhadap Rusia sedang diambil, sementara analis terus memperingatkan bahwa sanksi ini berpotensi memiliki implikasi besar bagi ekonomi dunia.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *