Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Kriminalisasi Hizbullah oleh Australia ‘Bias Buta’ yang Hanya Layani Kepentingan Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Gerakan Poros Perlawanan Hizbullah Lebanon mengecam keras keputusan Australia untuk melabeli kelompok itu sebagai “organisasi teroris”.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh jaringan televisi al-Manar pada Rabu 24 November, Hizbullah mengatakan bahwa keputusan Australia adalah “ketundukan yang memalukan terhadap diktat Amerika dan Zionis” dan “bias buta” dalam melayani kepentingan Israel.

Hizbullah juga menekankan bahwa langkah Australia dan keputusan serupa yang sebelumnya dibuat oleh beberapa negara Barat “tidak akan memengaruhi sikap Hizbullah, dan hak alaminya untuk melawan dan membela negara serta rakyatnya, dan untuk mendukung Gerakan Poros Perlawanan dalam menghadapi pendudukan dan agresi Zionis”.

Menurut pernyataan itu, penunjukan Australia juga akan gagal memengaruhi moral orang-orang Lebanon atau orang-orang bebas di seluruh dunia.

Pada 2003, Australia memasukkan sayap militer Hizbullah ke daftar hitam, tetapi keputusan terbaru Rabu memperluas daftarnya untuk memasukkan seluruh bagian kelompok.

Jihad Islam mengecam penunjukan Hibzullah ke dalam daftar hitam sebagai “salah, tidak adil”.

Gerakan Poros Perlawanan Palestina Jihad Islam juga “sangat mengecam” keputusan Australia pada Rabu, mengatakan bahwa langkah itu datang sebagai tanggapan terhadap “tekanan Zionis”.

Kelompok itu juga menekankan bahwa Hizbullah sedang menghadapi agresi dan terorisme, menambahkan bahwa Gerakan itu tidak akan terpengaruh oleh keputusan “yang salah dan tidak adil” yang akan lebih meningkatkan tekadnya untuk “melanjutkan jalannya menghadapi musuh Zionis”.

Sementara itu, Biro Politik Gerakan Houthi Ansharullah Yaman menggambarkan keputusan Australia sebagai “langkah kriminal yang melayani entitas Zionis”.

Hizbullah didirikan setelah invasi dan pendudukan Israel tahun 1982 di Lebanon selatan. Gerakan itu mengusir pasukan Israel dari Lebanon pada Mei 2000.

Sejak itu, kelompok tersebut telah tumbuh menjadi kekuatan militer utama negara, yang berulang kali menyerang militer Israel, termasuk selama perang 33 hari pada Juli 2006.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *