Lapid: Ben-Gvir Tidak Paham Politik Luar Negeri
POROS PERLAWANAN– Dengan berlalunya 4 bulan sejak dimulainya agresi Israel ke Gaza tanpa terwujudnya satu pun tujuan Tel Aviv, perang verbal antara para petinggi Rezim Zionis pun kian memanas.
Dikutip Mehr dari al-Jazeera, Menteri Keamanan Domestik Itamar Ben-Gvir dalam wawancara dengan Wall Street Journal mengatakan, warga Gaza harus diusir dari kawasan itu dengan iming-iming finansial.
Menurut Ben-Gvir, Presiden AS Joe Biden tidak memberi dukungan memadai kepada Israel. Andai Donald Trump adalah Presiden AS, ujar Ben-Gvir, kondisinya akan berbeda. Dia juga berkata, Benyamin Netanyahu berada di 2persimpangan dan harus memilih salah satunya.
Menanggapi pernyataan Ben-Gvir, Pemimpin kubu oposisi Isarel Yair Lapid mengatakan,”Ucapan Ben-Gvir adalah serangan langsung terhadap posisi internasional Israel dan melanggar keamanan kita.”
“Ben-Gvir membuktikan dirinya tidak paham sama sekali soal politik luar negeri. Netanyahu tidak punya kendali atas para Menterinya,” imbuh Lapid.
Anggota Kabinet Perang Benny Gantz juga berkomentar,”Netanyahu harus menginstruksikan Ben-Gvir agar tidak merusak hubungan luar negeri Israel lebih parah dari ini.”
Ini bukan kali pertama terjadi pertengkaran antara para petinggi Israel terkait Gaza dan kondisi Rezim Zionis saat ini.
khir-akhir ini muncul banyak suara di Tanah Pendudukan untuk menyingkirkan Netanyahu dari kekuasaan. Orang-orang Israel menganggapnya tidak kompeten karena tidak mampu mewujudkan 2 tujuan yang diumumkan di awal perang, yaitu menghancurkan Hamas dan mengembalikan para tawanan.
Sebelum ini, harian Haaretz juga menuntut agar Netanyahu segera disingkirkan dan kepercayaan kepadanya dicabut. Harian ini menyebut bertahannya Netanyahu di kekuasaan sebagai perjudian yang mempertaruhkan masa depan Israel. Dalam tajuk utama yang ditujukan kepada para pimpinan partai di Kabinet Koalisi, Haaretz menulis:”Masa depan Israel berada di tangan kalian. Dalam periode nahas ini, kalian harus bertanggung jawab dan melakukan tindakan yang tepat.”
