Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Semua Menanti Jawaban, Apa Syarat-syarat Hamas untuk Gencatan Senjata?

Semua Menanti Jawaban Hamas, Apa Syarat-syarat Hamas untuk Gencatan Senjata?

POROS PERLAWANAN– Sudah sepekan berlalu sejak diadakannya pertemuan di Paris antara AS, Israel, Qatar, dan Mesir; pertemuan yang berujung kepada proposal kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Palestina dan Rezim Zionis. Kini Hamas tengah mengkaji isi dari proposal tersebut.

Fars memberitakan, Qatar dan AS memuji proposal tersebut. Menlu Antony Blinken menyebutnya sebagai proposal terkuat dan terserius untuk gencatan senjata. Mesir dan Israel sendiri secara resmi belum mengungkap sikap mereka.

Hamas juga belum menyatakan sikap resminya. Para pimpinan Hamas masih berunding dan mengkaji proposal tersebut. Ismail Haniyeh direncanakan akan melawat ke Kairo pekan ini. Ada tekanan atas Hamas untuk membuat kesepakatan dalam tempo 2 pekan mendatang.

Menurut seorang pejabat Qatar, di antara isi proposal adalah gencatan senjata menyeluruh, keluarnya semua pasukan Israel dari Gaza, pemenuhan keamanan tempat para pengungsi, rekonstruksi Gaza, dan pertukaran tawanan.

Kanal 13 mengutip dari sumber-sumbernya bahwa Hamas juga berniat memasukkan sejumlah syarat dalam proposal Paris.

Menurut Kanal 13 (yang masih berupa spekulasi), Hamas ingin membebaskan satu tawanan Israel tiap hari. Sebagai gantinya, beberapa anggota Hamas yang ditawan pada Operasi Badai al-Aqsa harus dibebaskan. Tujuannya adalah untuk menguji ketulusan dan komitmen Israel terhadap kesepakatan.

Hamas juga disebut tidak berniat memberikan daftar tawanan yang ada di tangannya kepada Israel, termasuk mereka yang sudah tewas sekalipun. Selain itu, berbeda dengan proposal Paris yang terdiri dari 3 tahap, Hamas mengusulkan 4 tahap.

Dalam tahap pertama, yang akan dibebaskan adalah para tawanan lansia. Dalam tahap kedua, yang dibebaskan adalah para serdadu wanita. Dalam tahap ketiga, para pria muda dan serdadu pria. Dalam tahap keempat, jenazah para tawanan yang tewas akan diserahkan.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Lebanon LBC, petinggi Hamas di Lebanon Usamah Hamdan menyatakan, Hamas menuntut gencatan senjata permanen. Hamas menolak tawaran gencatan senjata dengan beberapa jeda dalam perang.

Dalam sebuah pernyataan yang tampaknya merujuk kepada gencatan senjata sepekan pada November silam, Hamdan mengatakan, ”Kami sudah pernah mencoba jeda-jeda sementara. Jelas bahwa Israel tidak menghormati jeda-jeda ini dan selalu melanggarnya.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *