Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Larang Media-media Saudi Siarkan Salat, Bin Salman Ingin Ubah Muslim Tradisional jadi Sekuler

Larang Media-media Saudi Siarkan Salat, Bin Salman Ingin Ubah Muslim Tradisional jadi Sekuler

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, Kementerian Islam dan Tablig Saudi pada Rabu 23 Maret mengumumkan instruksi untuk masjid-masjid di bulan suci Ramadhan.

Berdasarkan kutipan harian Okaz dari Kementerian ini, para imam jemaah, muazin, dan pegawai masjid di bulan Ramadhan harus hadir di masjid-masjid. Mereka juga tidak diperkenankan menggunakan kamera-kamera di masjid untuk merekam imam dan makmum saat melakukan salat.

Kementerian ini menyatakan, media-media Saudi tidak boleh menyiarkan salat. Setelah salat-salat wajib, para imam harus membacakan “kitab-kitab bermanfaat” untuk para jemaah, serta mengkaji topik-topik berkenaan dengan akidah dan perilaku serta memperkuat “soliditas nasional”.

Selain itu, para pegawai masjid di seluruh penjuru Saudi juga dilarang menghimpun sumbangan untuk ritual buka puasa.

Di akhir pengumumannya, Kementerian ini menegaskan bahwa para jemaah salat jangan sampai mengganggu orang-orang lain, atau membawa anak-anak kecil (ke masjid), sebab “keberadaan anak-anak bisa mengganggu para jemaah lain”.

Sekaitan dengan hal ini, situs SaudiLeaks mengungkapkan, kebijakan ini diambil dalam rangka menjalankan proyek mencurigakan Muhammad bin Salman, yang bertujuan menyekulerkan masyarakat tradisonal Saudi dan mengubah jati diri mereka secara bertahap.

SaudiLeaks memublikasikan dokumen yang menyebut bahwa dalam pertemuan dengan Kabinet Pemerintah, Putra Mahkota telah menginstruksikan kepada Kementerian Islam dan Tablig untuk menyusun program-program berkenaan dengan “toleransi pemikiran”.

Menurut SaudiLeaks, orang-orang terpilih untuk urusan keagamaan telah ditugaskan oleh Bin Salman untuk menyerahkan tanggung jawab amar makruf nahi mungkar kepada polisi. Para ulama, syekh, dan orang-orang seperti mereka diperintahkan tidak campur tangan dalam masalah ini. Tampaknya hal ini mengemuka setelah adanya saran untuk mencabut independensi Lembaga Amar Makruf Nahi Mungkar.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *