Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Lavrov: Setelah Rusia, China adalah Target Barat Berikutnya

Lavrov: Setelah Rusia, China adalah Target Barat Berikutnya

POROS PERLAWANAN – Menlu Rusia, Sergey Lavrov dalam jumpa pers gabungan dengan Menlu Ethiopia menjelaskan kebijakan xenofobia (ketakutan terhadap orang/sesuatu yang asing) yang dijalankan negara-negara Barat.

“Setelah Rusia, China adalah sasaran berikutnya dalam daftar musuh-musuh Barat. Mereka akan menjatuhkan sanksi atas tiap negara yang membuat mereka marah,” kata Lavrov di Adis Ababa, dilansir Fars.

Kantor berita RIA Novosti melaporkan, Lavrov dalam kunjungannya ke Ethiopia memaparkan permusuhan aliansi militer negara-negara Barat terhadap Pemerintah-pemerintah Timur yang menentang mereka. Ia mengatakan, ”NATO menentukan musuh-musuhnya secara berurutan. Rusia adalah nomor satu. China berada di peringkat kedua.”

“Jika Barat memutuskan untuk menghukum seseorang, ia bisa saja menginjak-injak semua prinsip. Jika diperlukan, mereka tidak akan segan-segan menggunakan senjata sanksi terhadap negara mana pun yang membuat mereka marah. Saya menyebut China sebagai negara yang akan menjadi target Barat selanjutnya,” kata Lavrov.

Ia menganalisis bahwa dalam kebijakan Barat, negara mana pun yang enggan mematuhi aturan-aturan buatan mereka harus dihukum.

RIA Novosti dalam berita lain mengutip Menlu Rusia yang berkata, ”Sekarang adalah periode dalam sejarah yang di sini Anda harus memilih: bergabung dengan Barat, yang menyatakan bahwa semua harus menaati aturan mereka, atau menentangnya, yang jika demikian, Anda akan dihukum. Mereka (negara-negara Barat) dibentuk berdasarkan prinsip ini. Jika kita membutuhkan sesuatu, kita dipaksa mematuhi mereka.”

“Namun ada sebuah alternatif. Saya yakin bahwa sebagian besar negara-negara dunia tidak ingin kembali ke masa penjajahan. Mereka ingin mempertahankan kemerdekaan. Buktinya adalah fakta bahwa selain dua atau tiga negara berkembang, tidak ada negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin yang bergabung dalam konvoi sanksi Barat terhadap Rusia,” tandas Lavrov.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *