Majelis Duma Rusia Kutuk Pembakaran Alquran di Swedia
POROS PERLAWANAN – Majelis Rendah Rusia (Duma) mengecam keras penghinaan terhadap Alquran dan mendesak Stockholm untuk melarang pelanggaran HAM serta penyinggungan perasaan Umat Islam.
Dinukil al-Alam dari kantor berita TASS, Majelis Duma Rusia dalam statemennya pada Kamis menyatakan, ”Anggota Duma Rusia dengan tegas mengecam penghinaan kembali kepada hal-hal suci, yang didukung oleh Otoritas Swedia. Duma Rusia meminta para petinggi Swedia untuk mencegah pelanggaran HAM atau menyakiti perasaan Muslimin.”
Duma Rusia menambahkan bahwa tindakan seperti ini adalah “pelanggaran nyata terhadap tujuan dan prinsip Piagam PBB, yang mungkin saja akan menyebabkan meluasnya tindak-tindak radikalisme”.
Statemen ini disusun oleh Ketua Duma, Vyacheslav Volodin. Ia mengatakan bahwa selama negara-negara Eropa melanggar HAM, para legislator tidak boleh berhenti membahas masalah ini.
Wakil Khusus Kemenlu Rusia dalam Urusan Pengawasan Kebebasan Beragama menyatakan bahwa Moskow “menentang tegas tindakan penghinaan ini”.
Ia menambahkan bahwa masyarakat internasionla harus “bersama-sama menentang pelanggaran hak orang-orang beriman”.
Sebelum ini, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa berlawanan dengan hukum di sebagian negara, penghinaan terhadap Alquran dianggap sebagai tindak kriminal di Rusia.
“Rusia sangat menghormati Alquran dan perasaan Muslimin. Penghinaan terhadap kitab samawi ini adalah kejahatan di Rusia,” kata Putin, dilaporkan Russia Today.
Ia menambahkan bahwa hal ini (kriminalisasi penghinaan Alquran) tidak berlaku di semua negara.
Pada Rabu lalu, seorang ekstremis Swedia membakar Alquran di luar Masjid Besar Stockholm. Hal ini dilakukannya di bawah perlindungan Otoritas dan Polisi Swedia di hadapan sekitar 200 warga Muslim.
Menanggapi penghinaan ini, warga Irak berdemo di Kedubes Swedia di Baghdad. Mereka bahkan menerobos pagar dan memasuki pelataran Kedubes. Para pendemo juga mendesak agar Dubes Swedia diusir dari Irak.
