Mantan Diplomat AS: Saudi Nyaris Normalisasi Hubungan dengan Israel di Masa Pemerintahan Trump
POROS PERLAWANAN – Mantan Dubes AS untuk Israel, David Friedman mengatakan bahwa Pemerintahan Joe Biden telah mengganggu percepatan penyebaran normalisasi negara-negara Arab dengan Israel.
Dalam wawancara eksklusif dengan Washington Times, Friedman mengungkap bahwa tahun lalu Pemerintahan Donald Trump “sudah sangat dekat” untuk menggabungkan Saudi ke konvoi pelaku normalisasi.
Bersama menantu Trump, Jared Kushner, Friedman memainkan peran penting dalam terwujudnya kesepakatan normalisasi negara-negara Arab dengan Rezim Zionis.
Diberitakan Fars, Friedman mengaku bahwa meski kesepakatan normalisasi masih kuat, namun hengkangnya AS dari Afghanistan dan upaya untuk mendekati Iran telah menggoyahkan keyakinan negara-negara di Kawasan; keyakinan bahwa “AS adalah sekutu tangguh yang mampu menarik lebih banyak negara, terutama Saudi, untuk menormalisasi hubungan dengan Israel”.
“Kesepakatan Abraham dibangun atas dasar pemikiran bahwa AS negara kuat yang menjalin hubungan erat dengan para sekutunya di Timteng. Namun, pemikiran ini goyah saat para sekutu ini melihat AS mengkhianati para mitranya, bahkan rakyatnya sendiri, serta menyaksikan warga yang bergelantungan di roda pesawat (mengacu kepada insiden di bandara Kabul),” tutur Friedman.
“Di akhir masa Pemerintahan Trump, saya berpikir bahwa kami sudah sangat dekat untuk meyakinkan Saudi menerima normalisasi. Dengan kehadiran Saudi, saya meyakini bahwa konflik Arab dan Israel akan berakhir… Namun di mana kita sekarang? Saudi masih menunggu apa yang akan dilakukan AS dengan Iran.”
“Mereka menunggu untuk melihat seberapa kuat AS. Menurut saya, jika AS bertahan di Kawasan, Saudi pada akhirnya akan menormalisasi hubungan dengan Israel.”
“Sebelum Saudi meloncat ke kolam renang bersama AS dan Israel, mereka ingin yakin terlebih dahulu apakah ada air di kolam renang atau tidak. Mereka tentu tak akan meloncat ke kolam renang kosong. Saya rasa, AS harus berpartisipasi penuh di Timteng seperti di masa Pemerintahan Trump,” ujarnya.
Friedman menambahkan, kesepakatan normalisasi di era Trump bisa diwujudkan lantaran ada dukungan politik, ekonomi, dan keamanan dari AS “yang dinilai kuat”.
