Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Mantan Perwira Israel Bongkar Kebobrokan Shin Bet

Mantan Perwira Israel Bongkar Kebobrokan Shin Bet

POROS PERLAWANAN – Harian Haaretz memuat wawancara dengan seorang mantan perwira Israel bernama Izzat Nafsu. Haaretz mengungkap bagaimana Biro Keamanan Domestik Israel (Shin Bet) merekayasa dakwaan dan menuding Nafsu sebagai mata-mata Lebanon.

Di awal wawancara, jurnalis Haaretz berkata, ”Saya ingatkan kembali timbulnya kerusuhan di Israel, menyusul operasi militer Hami al-Aswar. Sejumlah orang Yahudi dan Arab terlibat dalam bentrokan. Saat itu, Shin Bet menangkap dua pemuda Arab atas tuduhan menyerang seorang serdadu. Mereka dipaksa untuk mengakui serangan itu, hingga surat dakwaan keras dijatuhkan atas mereka.”

“Meski begitu, setelah mereka berada di tahanan selama 4 bulan, ditemukan sebuah klip yang membuktikan mereka tidak bersalah, kendati mereka sudah mengaku saat diinterogasi. Mereka berada di TKP setelah insiden terjadi. Pengakuan paksa ini mengingatkan saya kepada Anda (Nafsu).”

Dilansir Fars, jurnalis Haaretz lalu bertanya kepada Nafsu, kenapa orang-orang yang diinterogasi Shin Bet mengakui perbuatan yang tidak mereka lakukan?

“Bersikeras untuk tidak mengaku saat diinterogasi Shin Bet, bahkan jika Anda tidak bersalah, adalah semacam kegilaan. Siapa pun yang tidak mengaku, meski berdusta, dia adalah orang gila,” jawab Nafsu.

“Kenapa?”

“Karena mereka akan menghancurkan Anda dari sisi kejiwaan.”

“Saya prihatin dengan apa yang menimpa Anda. Apa yang Anda katakan membuat saya marah, meski penangkapan Anda sudah terjadi di tahun 1980.”

“Mereka menghancurkan saya dari sisi kejiwaan. Di hari pertama dan kedua, mereka akan memeriksa kehidupan Anda. Mereka akan menemukan titik lemah Anda dan menggunakannya untuk menekan Anda. Mereka juga menggunakan kekerasan dan penyiksaan, tapi tidak terlalu keras.”

“Namun mereka menghina saya dan menyiksa saya dengan cara-cara lain… Mereka tidak membiarkan saya tidur. Saya dipaksa mandi dengan air dingin. Saya dibikin kecapekan dan terus diintimidasi… Pada akhirnya, saya hancur secara kejiwaan… Dalam kondisi ini, saya mengakui apa yang tidak saya lakukan. Sebab satu-satunya hal yang Anda inginkan dalam situasi ini adalah agar mereka membebaskan Anda,” tutur Nafsu.

“Dengan dibebaskannya dua tertuduh pekan lalu setelah adanya klip video, tampaknya Shin belum berubah,” ujar jurnalis Haaretz.

“Tentu saja tidak. Kenapa Anda berpikir Shin Bet telah berubah? Cara kerja mereka tidak berubah kendati Komite Pengawas telah dibentuk,” tandas Nafsu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *