Media Yaman: Hadi Dimakzulkan dari Kekuasaan dan Jadi Tahanan Rumah
POROS PERLAWANAN – Presiden tersingkir Yaman, Abdurabbih Mansour Hadi pada Kamis ini membebastugaskan Wakilnya, Ali Muhsin al-Ahmar. Dia juga menyerahkan wewenangnya dan al-Ahmar kepada lembaga yang disebut Dewan Kepemimpinan Presiden Yaman.
Dilansir al-Alam, sejumlah sumber di Riyadh mengabarkan bahwa saat ini Hadi berada dalam tahanan rumah.
Al-Khabar al-Yamani menulis, Hadi mundur dari kekuasaan di bawah tekanan Pemerintah Saudi. Dinasti Saud pula yang membentuk Dewan Kepemimpinan Presiden Yaman.
Disingkirkannya Hadi dari “kekuasaan delusif” yang diberikan Riyadh kepadanya bukan hal yang mengejutkan. Sudah sejak lama para analis dan pengamat politik memprediksi hal ini. Sebab, Hadi secara resmi tidak memiliki posisi dan kekuasaan. Dia juga sudah lama kehilangan posisinya di sisi UEA sebagai anggota Koalisi Arab. Sekarang, giliran Saudi yang mendepak pejabat pelarian berusia 76 tahun ini.
Atas dasar ini, Riyadh memutuskan untuk menyingkirkan Hadi dan Ahmar, kemudian menyerahkan “kekuasaan” kepada Dewan Kepemimpinan Presiden.
Pada Kamis dini hari tadi, Hadi mengumumkan pembentukan Dewan Kepemimpinan Presiden yang dikepalai Rashad al-Alimi dan beranggotakan 7 orang lain dari berbagai partai dan sayap politik Yaman.
Berdasarkan pernyataan Hadi, tujuan pembentukan Dewan Kepemimpinan Presiden, yang memiliki wewenang Presiden dan Wapres, adalah menyelesaikan pelaksanaan misi tahap transisi.
“Sesuai pernyataan ini, saya menyerahkan semua wewenang saya, tanpa bisa diambil kembali, berdasarkan UUD, proposal Inisiatif Teluk Persia, dan mekanisme pelaksanaannya, kepada Dewan Kepemimpinan Presiden,” kata Hadi.
Para anggota Dewan Kepemimpinan Presiden Yaman adalah: Sultan al-Aradah, Tariq Saleh, Idrus al-Zubaidi, Abdurrahman Abu Zar’ah, Abdullah al-Alimi, Utsman Majali, dan Faraj al-Bahsani.
