Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Menlu Iran: Saudi Belum Siap Pulihkan Hubungan dengan Teheran

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian mengatakan bahwa Teheran bertekad untuk memulihkan hubungan dengan Arab Saudi tetapi tampaknya Riyadh tidak memiliki kesiapan yang diperlukan dalam hal ini.

“Arab Saudi masih belum siap untuk kembali ke hubungan normal. Kami memiliki niat dan keinginan yang diperlukan untuk melakukan normalisasi dengan Arab Saudi. Jika niat seperti itu terlihat dalam arti sebenarnya di pihak Saudi, normalisasi hubungan akan cepat dan dapat dicapai,” kata Amir-Abdollahian kepada media Lebanon di Beirut pada Jumat.

Dia mengatakan bahwa Iran dan Arab Saudi telah mengadakan lima putaran negosiasi “penting dan positif” di Ibu Kota Irak, Baghdad dan menteri luar negeri kedua negara yakin pembicaraan harus dilanjutkan.

Sebagai langkah pertama, katanya, Konsulat Jenderal kedua belah pihak di kota Masyhad Iran dan kota Jeddah di Saudi harus dibuka kembali untuk menyediakan layanan konsuler yang diperlukan bagi warga kedua belah pihak yang akan melakukan perjalanan ke Mekkah dan Madinah di Arab Saudi dan Masyhad serta situs suci Iran lainnya.

Diplomat top Iran itu menunjuk pada pembicaraan singkatnya dengan mitranya dari Saudi di Amman pada bulan Desember dan mengatakan kedua belah pihak menekankan bahwa pemulihan hubungan Teheran-Riyadh akan berdampak positif pada kedua negara dan seluruh Kawasan.

Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Januari 2016 setelah pengunjuk rasa Iran, yang marah dengan eksekusi ulama terkemuka Syiah, Sheikh Nimr Baqir al-Nimr oleh Pemerintah Saudi, menyerbu Kedutaannya di Teheran.

Kerajaan kemudian mengejar kebijakan luar negeri yang konfrontatif terhadap Republik Islam, paling tidak selama Pemerintahan mantan Presiden AS, Donald Trump, yang memiliki hubungan dekat dengan para penguasa Saudi.

Arab Saudi tampaknya baru-baru ini mengubah arah antagonisnya, menunjukkan kesediaan melalui saluran diplomatik dan pihak ketiga untuk memperbaiki hubungan dengan Teheran dan melanjutkan hubungan bilateral.

Namun kedua negara bertetangga itu tetap terpecah-belah atas serangkaian masalah regional, terutama perang Saudi yang merusak dan berlarut-larut di Yaman.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *