Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

AS Gusar Iran Eksekusi Mata-mata Inggris, Tapi Bungkam Warganya Tewas di Tangan Polisi

AS Gusar Iran Eksekusi Mata-mata Inggris, Tapi Bungkam Warganya Tewas di Tangan Polisi

POROS PERLAWANAN – Wakil AS untuk urusan Iran, Robert Malley melalui Twitter merespons hukuman mati Iran atas mata-mata Inggris, Alireza Akbari.

“Saya ngeri mendengar eksekusi warga Iran-Inggris, Alireza Akbari. Penangkapan semena-mena Republik Islam, pengakuan paksa, pengadilan palsu, dan hukuman mati bermotif politik harus diakhiri,” cuit Malley, dilansir Fars.

Malley mengaku prihatin atas eksekusi mata-mata Inggris, namun dia tidak menanggapi sama sekali tewasnya seorang guru kulit hitam AS di tangan polisi negara tersebut.

Keenan Anderson (31 tahun) beberapa hari lalu disetrum listrik oleh polisi dan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.

Klip-klip yang dipublikasikan polisi menunjukkan bahwa aparat berkali-kali menggunakan taser (alat kejut listrik) saat menangkap Anderson. Setelah ditangkap, ia dibawa ke sebuah rumah sakit setempat. Namun ia meninggal karena serangan jantung, demikian polisi melaporkan.

Saat melakukan perlawanan terhadap tindakan keras polisi, Anderson berkata bahwa ia diperlakukan seperti George Floyd, warga kulit hitam yang juga terbunuh akibat kekerasan polisi AS beberapa tahun lalu. Dia meminta tolong dan memohon agar polisi tidak menyetrumnya.

Berdasarkan pengumuman Kementerian Intelijen Iran, Akbari secara sadar telah menyerahkan informasi penting negara kepada Dinas Intelijen musuh. Dia merupakan salah satu agen spionase terpenting Dinas Intelijen Inggris di pusat-pusat vital dan strategis Iran.

Akbari didakwa telah menerima bayaran 1.805.000 Euro, 265.000 Pounsterling, dan 50.000 Dolar AS selama bekerja sebagai mata-mata untuk MI6 Inggris. Hukuman mati atas Akbari telah dilaksanakan pada Sabtu pagi 14 Januari.

Di antara tindakan Akbari yang merugikan keamanan nasional Iran adalah aktivitas spionase untuk Inggris, menjalin kontak dengan MI6, dan pertemuan intensif dengan para perwira intelijen musuh di berbagai negara. Akbari pula yang telah membocorkan informasi tentang Mohsen Fakhrizadeh, salah satu ilmuwan nuklir Iran yang gugur karena diteror.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *