Menlu Suriah: Mimpi-mimpi Setan ala Turki Tak Bakal Terwujud
POROS PERLAWANAN – Menlu Suriah, Faisal Miqdad mengecam keras upaya Turki dalam melakukan agresi ke wilayah negaranya dan menyatakan bahwa Ankara sama sekali tidak peduli pada norma apa pun.
“Tindakan-tindakan Turki di Suriah adalah contoh nyata pengabaian terhadap norma moral, hukum internasional, dan Piagam PBB. Kondisi utara Suriah berada di ambang bencana,” kata Miqdad kepada Sputnik, dilansir Fars.
Miqdad menyebut Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tengah melakukan pembersihan etnis dan membangun permukiman-permukiman baru di utara Suriah. Keberadaan Turki di Suriah, tandas Miqdad, adalah penjajahan. Kengototan Erdogan untuk meneruskan operasi-operasi Turki akan menciptakan bencana.
“Mimpi-mimpi ala setan Rezim Turki tidak akan terwujud, sebab bangsa Suriah bersatu padu untuk menghadapi bahaya-bahaya yang disuarakan Erdogan,” tegas Miqdad.
“Siapa pun yang berusaha mencari justifikasi untuk serangan Turki dan Barat ke Suriah, hendaknya kembali ke nurani dan perasaannya. Sebab (merujuk ke nurani) ini adalah solusi untuk mendukung Suriah, mengusir Turki, dan bergerak menuju solusi politik.”
Sembari menyinggung pendudukan Dinasti Ottoman di Kawasan, Miqdad berkata bahwa kebijakan Turkisasi yang dijalankan Erdogan di utara Suriah bukan hal baru, sebab itu adalah kelanjutan untuk warisan Ottomannya dalam menjarah sumber-sumber kekayaan negara-negara Arab selama bertahun-tahun.
Menlu Suriah menyatakan, Turki merampok hasil pertanian negaranya, menebangi pohon-pohon, dan menjarah airnya. Menurut Miqdad, pendudukan wilayah Suriah oleh Turki dan AS adalah pelanggaran kedaulatan Suriah serta berlawanan dengan hukum internasional dan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB.
Akhir-akhir ini, Erdogan mengumumkan bahwa negaranya berencana membuat kawasan aman di kedalaman 30 km utara Suriah dan membersihkan kawasan-kawasan seperti Tall Rifat dari para teroris. Ia mengklaim, dengan langkah ini Turki akan memasuki tahap baru.
Di lain pihak, Suriah dan Irak memprotes keras operasi-operasi udara Tentara Turki dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan serta keutuhan wilayah mereka. Kemenlu Irak mengumumkan telah melayangkan pengaduan resminya kepada PBB terkait operasi udara Turki di wilayahnya.
