Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Menlu Yaman Sebut Griffiths ‘Utusan Saudi’, Bukan Utusan PBB

Menlu Yaman Sebut Griffiths 'Utusan Saudi', Bukan Utusan PBB

POROS PERLAWANAN – Menlu Yaman, Hisham Sharaf Abdullah menyatakan Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman akan tetap teguh melawan agresi Koalisi Saudi dan mengantarkan negara ini kepada kedamaian.

“Pemerintahan Joe Biden berafiliasi kepada Partai Demokrat yang telah menyulut perang atas Yaman. Namun saat ini ia berusaha menebus kesalahan ini,” kata Abdullah kepada al-Mayadeen, seperti dilansir Fars.

Ia menegaskan, Pemerintah Yaman mencari perdamaian. Namun di tahap awal ia membutuhkan pembuktian kepercayaan dan penghentian agresi Saudi.

“Sebelum adanya perundingan politik apa pun, semua serangan, blokade ekonomi, dan penutupan bandara serta pelabuhan harus dicabut terlebih dahulu,” kata Abdullah.

Ditujukan kepada utusan AS di Yaman, Abdullah mengatakan, ”Perundingan harus dilakukan dengan Sanaa, bukan hanya dengan pihak-pihak asing. Saya mengimbaunya untuk menjalin hubungan dengan kami.”

Ia menandaskan, Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman adalah representasi rakyat Yaman dan pihak yang akan melakukan perundingan dengan AS.

Terkait Utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, Abdullah berkata, ”Dia mengajukan sejumlah masalah kepada kami seolah dia mewakili Saudi, bukan mewakili PBB.”

Dalam wawancara tersebut, Abdullah menyingung rencana serangan ke Yaman pada tahun 2014 silam. Menurutnya, di masa itu para panglima militer negara-negara Arab di Teluk Persia dan panglima Barat berkumpul di Riyadh untuk menyusun rencana serangan.

“AS dan Inggris sudah tahu segalanya sebelum agresi ke Yaman dimulai,” ungkap Abdullah.

Terkait Pemerintahan Mansour Hadi, ia mengatakan, ”Pemerintahan Hadi tidak memiliki legalitas. Dubes Inggris dan Utusan AS berperilaku seperti seorang Wakil Tingkat Tinggi. Kami tidak menerima hal ini.”

Menlu Yaman juga menyebut Republik Islam Iran telah membantu negaranya dalam berbagai tahap. Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah dan rakyat Iran.

“Keputusan tentang Yaman ada di tangan negara ini… Kami berterima kasih kepada Iran. Kami menepis segala tuduhan terhadap Iran soal Yaman atau tuduhan bahwa Iran memperpanjang masa perang,” tegas Abdullah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *