Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Meshal: Masjid Aqsa Murni Milik Islam, ‘Kebebasan Akses ke Tempat Ibadah’ adalah Istilah Menyesatkan

Meshal: Masjid Aqsa Murni Milik Islam, ‘Kebebasan Akses ke Tempat Ibadah’ adalah Istilah Menyesatkan

POROS PERLAWANAN – Ketua Hamas di luar negeri, Khaled Meshal mengonfirmasi bahwa konspirasi-konspirasi Rezim Zionis masih berlanjut. Ia berkata, ”Saya peringatkan kepada bangsa besar kita bahwa perang masih belum selesai. Ada kemungkinan terjadinya serangan-serangan dalam hari-hari besar mendatang mereka (Israel).”

“Kita sebagai bangsa, Perlawanan, dan umat tidak akan mengizinkan yahudisasi Masjid Aqsa, pembagi-bagian, dan penghancurannya. Kita juga menolak segala bentuk kedaulatan keagamaan-politis yang bertujuan untuk menguasai Masjid Aqsa,” tandas Meshal, dilansir Fars.

“Musuh menyangka bahwa cara untuk mencegah perlawanan bersenjata di Tepi Barat adalah dengan memakmurkan tanah-tanahnya, melanjutkan pembangunan permukiman, mencaplok tanah, dan menguasai Masjid Aqsa.”

“Dalam periode silam, musuh berusaha melenyapkan kedaulatan keagamaan atas Masjid Aqsa dengan cara membagi-bagi waktu dan tempat masjid ini,” lanjutnya.

“Istilah yang dipopulerkan Rezim Penjajah dan digunakan oleh sejumlah politisi Eropa adalah ‘kebebasan mengakses tempat-tempat ibadah’. Ini adalah sebuah istilah menyesatkan dan tidak pada tempatnya, sebab Masjid Aqsa adalah tempat keagamaan yang murni milik Islam. Orang-orang Zionis tidak punya hak di sana sama sekali,” pungkas Meshal.

Sementara itu, Jubir Hamas, Hazim Qasim memberikan tanggapan atas statemen PM Israel, Naftali Bennett pada Selasa kemarin.

Bennett menyatakan, instruksinya soal penargetan atas orang Palestina bersenjata di mana pun dan dengan senjata apa pun adalah instruksi yang sudah jelas.

“Kami mendukung sepenuhnya Tentara dan Polisi dalam upaya untuk menargetkan tiap orang Palestina bersenjata di Quds, Tepi Barat, atau tempat lain,” ujar Bennett.

Qasim dalam sebuah konferensi pers berkata, ”Statemen PM Israel menunjukkan bahwa ia telah membebaskan tangan tentaranya untuk menyerang warga Palestina dengan cara apa pun. Ini membuktikan bahwa penggunaan teror oleh rezim ini adalah sebuah kebijakan sistematis dan terencana.”

Ia menegaskan, Perlawanan Palestina akan merespons segala agresi dengan semua bentuk, serta akan melanjutkan revolusi di semua kancah perjuangan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *