Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

AS Latih Teroris ISIS untuk Dibawa ke Ukraina

AS Latih Teroris ISIS untuk Dibawa ke Ukraina

POROS PERLAWANAN – Biro Intelijen Asing Rusia meyakini, Washington tengah melatih anggota kelompok-kelompok teroris untuk dikirim ke Ukraina.

Dikutip Fars dari ITAR-TASS. Kepala Kantor Media Biro Intelijen Asing Rusia (SVR), Sergei Ivanov menyatakan bahwa AS saat ini melatih 500 anggota kelompok teroris ISIS untuk tujuan di atas.

“Berdasarkan informasi dari SVR, AS secara aktif tengah merekrut anggota kelompok-kelompok teroris internasional, termasuk ISIS, untuk dilibatkan sebagai tentara bayaran di medan perang Ukraina,” kata Ivanov.

Ia mengingatkan, organisasi-organisasi rahasia AS pada April 2022 berperan aktif dalam membebaskan sekitar 60 anggota ISIS dari kawasan-kawasan yang dikuasai kelompok Kurdi Suriah. Para milisi ini lalu dibawa ke al-Tanf di Suriah, yang berada di perbatasan Irak-Yordania, untuk menjalani pelatihan sebelum dikirim ke Ukraina.

“Pangkalan-pangkalan militer ini dan sekitarnya sudah sejak lama menjadi pusat kegiatan para teroris. Di sana ada sekitar 500 petempur ISIS dan kelompok-kelompok ekstremis loyalis Washington yang sedang dilatih,” kata Jubir SVR.

Rusia melancarkan operasi militer ke Ukraina sejak 24 Februari silam. Perkembangan ini terjadi beberapa hari setelah Moskow secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Donetsk dan Luhansk di timur Ukraina.

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan bahwa tujuan operasi militer negaranya adalah demiliterisasi Ukraina dan melenyapkan orang-orang Nazi dari negara tersebut.

Moskow juga menyatakan, Kiev tidak melaksanakan janjinya dalam Kesepakatan Minsk di tahun 2014 dan 2015 untuk mengatasi perseteruan antara Ukraina dan kelompok separatis.

Beberapa jam setelah operasi militer Rusia dimulai, Ukraina mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Moskow.

Menanggapi operasi militer Negeri Beruang Merah, negara-negara Barat hingga kini telah menjatuhkan sanksi atas sebagian besar instansi finansial, energi, dan tokoh-tokoh politik Rusia. Barat juga memutus hubungan beberapa bank Rusia dengan sistem perbankan SWIFT.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *