Moskow Ancam AS dengan ‘Konsekuensi Berat’ atas Agresi Sibernya terhadap Rusia
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Rusia mengatakan bahwa Amerika Serikat telah melancarkan operasi siber besar-besaran terhadapnya, mengancam Washington dengan “konsekuensi berat”.
Lebih dari sebulan konflik militer di Ukraina, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa bahwa Washington dan “satelitnya sedang melakukan operasi siber besar-besaran terhadap negara kita”.
Serangan itu, menurut Kementerian, termasuk mencuri data pribadi Rusia, memberi tekanan pada ekonomi, dan menyebarkan “informasi palsu” tentang militer Rusia.
Dikatakan juga, AS dan anggota NATO lainnya telah melatih peretas Ukraina.
“Tidak ada keraguan bahwa agresi siber yang dilancarkan terhadap Rusia akan menyebabkan konsekuensi berat bagi para penghasut dan pelakunya,” kata Kementerian.
Dikatakan juga bahwa “sumber serangan akan diidentifikasi dan penyerang pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka sesuai dengan hukum”.
Awal pekan ini, seorang pejabat tinggi siber AS menuduh Rusia mempertimbangkan untuk melakukan “aktivitas siber yang mengganggu” terhadap “bisnis, semua pemilik dan operator infrastruktur penting” Amerika.
“Semua bisnis, semua pemilik dan operator infrastruktur penting perlu berasumsi bahwa aktivitas siber yang mengganggu adalah sesuatu yang dipikirkan oleh Rusia, yang sedang dipersiapkan, yang sedang menjajaki opsi,” Direktur Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA), Jen Easterly mengatakan kepada CNN pada Minggu.
Dia menggemakan peringatan sebelumnya oleh Presiden Joe Biden bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin kemungkinan akan menggunakan serangan siber sebagai bentuk pembalasan terhadap Washington atas tindakannya melawan operasi militer Rusia di Ukraina.
Biden mengeluarkan peringatan mendesak kepada para pemimpin bisnis Amerika pekan lalu, memberi tahu mereka untuk segera memperkuat pertahanan siber perusahaan mereka.
“Besarnya kapasitas siber Rusia cukup penting dan akan datang,” kata Biden kepada para pemimpin bisnis.
