Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Moskow Tercengang oleh Komentar Absurd Pentagon tentang Insiden Bandara Kabul

Moskow Tercengang oleh Komentar Absurd Pentagon tentang Insiden Bandara Kabul

POROS PERLAWANAN – Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova menyatakan, ia “syok” mendengar statemen Jubir Kemenhan AS (Pentagon), terkait jatuhnya beberapa warga Afghanistan dari pesawat AS di bandara Kabul.

Dilansir Fars, dalam wawancara dengan Russia24 Senin 16 Agustus kemarin, Zakharova mengatakan, ”Sungguh mencengangkan. Saya mendengar statemen Jubir Pentagon, John Kirby yang menjawab pertanyaan tentang jatuhnya sejumlah warga Afghanistan dari pesawat AS yang tengah mengangkasa di bandara Kabul. Ia berkata, ’AS tidak bisa mengonfirmasi info-info ini secara akurat’.”

“Pertanyaan yang terlintas di benak adalah: bagaimana bisa AS mengetahui semua detail tentang aktivitas para peretas (yang diklaim dari) Rusia, atau bahan kimia bernama Novichok, namun tidak bisa memberikan informasi tentang insiden yang terjadi di atas sayap atau roda-roda pesawat AS (yang dilengkapi dengan semua perangkat pengawas dan kendali)?” imbuh Zakharova.

Zakharova dengan statemen ini menyindir Washington yang kerap menuding Rusia di balik serangan-serangan siber yang menargetkan AS. Sebelum ini, Moskow juga diklaim AS dan Barat telah meracuni para oposisi Rusia dengan racun yang disebut Novichok.

Sebuah klip video tersebar di sumber-sumber berita dan medsos, yang menunjukkan beberapa warga Afghanistan bergelantungan di pesawat AS yang tengah membubung ke angkasa, kemudian mereka jatuh ke bumi.

Di lain pihak, Direktur Asia Tengah Kemenlu Rusia, Zamir Kabulov mengatakan, kelompok yang mengambil alih kekuasaan di Afghanistan (Taliban) harus memperhitungkan posisi negara-negara seperti Rusia, China, Iran, Pakistan, dan AS, yang berperan dalam mengatur kondisi negara itu. Menurutnya, negara-negara itulah yang akan membantu Afghanistan tidak terperosok dalam kekacauan.

Ia juga mengabarkan bahwa Moskow menyiapkan plan B untuk Afghanistan.

“Saat ini Rusia bekerja berdasarkan plan A. Namun dalam kondisi tak terduga, masih ada plan B yang akan dijalankan,” kata Kabulov, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *