Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Nasi Sudah Jadi Bubur, Israel Sesali Aksi Pasukannya Serbu Jenin

Nasi Sudah Jadi Bubur, Israel Sesali Aksi Pasukannya Serbu Jenin

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, analisis-analisis di media-media Rezim Zionis menunjukkan bahwa Otoritas Israel sangat mengkhawatirkan dampak dari kesalahan besar mereka dalam menyerbu kamp pengungsi Jenin pekan lalu.

Analis urusan militer kanal KAN, Alon Ben David membeberkan bahwa Panglima Kawasan Pusat Tentara Israel, Jenderal Yehuda Fuchs mengatakan bahwa andai dirinya tahu bahwa konsekuensi serbuan ke Jenin begitu memprihatinkan seperti ini, ia tidak akan menyetujui operasi tersebut atau menolak untuk mendukungnya. Pengakuan Fuchs ini disampaikan dalam rapat yang diadakan setelah terjadinya 2 operasi berani syahid di Quds.

Jurnalis dan analis senior media Israel, Gideon Levy dalam tulisannya di Haaretz mengakui bahwa serbuan ke Jenin mendatangkan hasil yang terbalik. Menurutnya, alih-alih membasmi “terorisme”, serbuan ke Jenin justru memperkuatnya. Selain itu, serbuan ke kamp tersebut tidak mungkin bisa dilakukan tanpa pembantaian massal.

Rai al-Youm menyatakan bahwa pandangan-pandangan di atas secara praktis menunjukkan pengakuan Israel akan kegagalan, kebingungan, dan kepanikannya, juga mengungkap dalamnya krisis yang dihadapi Kabinet ekstremis bentukan Benyamin Netanyahu.

“Sebab (Kabinet ini) tidak menemukan cara untuk membalas dendam kepada orang-orang Palestina, juga tidak bisa memenuhi tuntutan mayoritas masyarakat Zionis yang menghendaki kembalinya rasa aman; sesuatu yang sebelum ini dijanjikan oleh partai-partai dalam Kabinet ini saat kampanye dahulu”, tulis Rai al-Youm.

Levy dalam tulisannya menyatakan bahwa Tentara Israel sudah berbulan-bulan membunuhi warga Palestina dan menegaskan bahwa tindakan ini pasti harus dibayar mahal.

“Apa yang kalian pikirkan? Apakah pembunuhan 146 orang Palestina di tahun lalu akan dibiarkan begitu saja? Apakah dengan membunuh sekitar 30 orang Palestina sejak bulan (Januari) ini akan disikapi dengan tenang begitu saja? Apakah kalian berpikir bahwa warga di kamp pengungsi di Shu’fat, yang siang malam dihina dan direndahkan serta martabat mereka diinjak-injak, akan menyambut serdadu dan polisi Israel dengan pelukan hangat?” tulis Levy, ditujukan kepada orang-orang Zionis.

“Intifada III akan terus menghantui kita. Sebab itu, segala bentuk operasi balasan dari Israel pasti akan kian memanaskan situasi. Di saat bersamaan, keputusan Pemerintah Israel untuk menjatuhkan sanksi dan hukuman kolektif terhadap orang-orang Palestina demi memuaskan dahaga kelompok sayap kanan radikal, juga akan memperluas konflik dan membuka pintu untuk terjadinya sebuah ledakan besar”, pungkas Levy.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *