Nasib Netanyahu di Ujung Tanduk, Partai-partai Israel Sepakat Membuangnya dari Kabinet
POROS PERLAWANAN – Pemimpin Partai New Right Israel, Naftali Bennett pada Minggu 30 Mei malam mengatakan, PM Benyamin Netanyahu tidak memiliki opsi untuk membentuk Kabinet sayap kanan. Dia menegaskan bahwa Netanyahu berbohong dalam masalah ini.
“Opsi-opsi yang ada adalah melangsungkan Pemilu putaran ke-5 (yang dimulai) sejak April 2019 atau membentuk Kabinet bernama ‘Blok Perubahan’ yang meliputi partai-partai penentang Netanyahu,” kata Bennett, seperti dilansir al-Alam.
Menurut pengakuan Bennett, saat ini dia tengah bekerja bersama Pemimpin Partai Yesh Atid, Yair Lapid untuk membentuk Kabinet Persatuan.
Partai New Right pada Minggu kemarin mengumumkan, pihaknya menyetujui pembentukan Kabinet Koalisi dan mendukung upaya Bennett untuk mencegah diadakannya Pemilu putaran ke-5.
Mengutip dari Bennett, Kanal 13 Israel menulis bahwa “Netanyahu tidak memiliki Kabinet dan ini adalah sebuah fakta. Netanyahu boleh mengusulkan apa saja kecuali pembentukan Pemerintahan.”
Demi menghalangi dibentuknya koalisi para penentangnya, Netanyahu mengusulkan kepada Pemimpin Partai New Hope, Gideon Saar untuk membentuk Kabinet Bergilir tiga pihak. Ia mengusulkan, Saar pertama-tama menjabat sebagai Perdana Menteri selama 18 bulan. Setelah itu, giliran Netanyahu yang menempati posisi itu selama 2 tahun. Berikutnya adalah giliran Bennett yang menduduki pos Perdana Menteri hanya selama 6 bulan.
Usulan ini ditolak mentah-mentah oleh Saar. Ia menegaskan tak ada kesepakatan apa pun dengan Netanyahu, dan bahwa partai-partai Israel ingin mengganti Netanyahu dengan figur lain.
Mandat Lapid untuk membentuk Kabinet Israel akan berakhir pada Rabu 2 Juni mendatang. Pada Sabtu lalu Bennett mengumumkan, jika Partai Likud (pimpinan Netanyahu) tidak bisa membentuk koalisi sayap kanan yang mendapat dukungan mayoritas hingga Minggu malam, Partai New Right akan bergabung dengan partai-partai oposisi untuk membentuk Kabinet.
