Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Netanyahu Adakan Rapat Kabinet di Terowongan di Bawah Masjid Aqsa, Palestina Kirim Peringatan Keras

Netanyahu Adakan Rapat Kabinet di Terowongan di Bawah Masjid Aqsa, Palestina Kirim Peringatan Keras

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, hanya beberapa jam setelah Menteri Keamanan Domestik, Itamar Ben-Gvir masuk secara ilegal ke Masjid Aqsa, Benyamin Netanyahu melakukan aksi provokatif lain dengan mengadakan rapat Kabinet di sebuah terowongan di bawah tempat suci tersebut.

“Diadakannya rapat Kabinet di tempat ini adalah jawaban untuk pidato terbaru Presiden Otoritas Nasional Palestina (PNA), Mahmoud Abbas, yang menyatakan bahwa non-Muslim tidak punya kaitan sama sekali dengan Masjid Aqsa,” ujar PM Israel.

Dia lalu menekankan apa yang disebutnya sebagai “persatuan Quds” dan mengatakan bahwa Kabinet Israel yang tengah menghadapi protes domestik besar-besaran, harus terus berlanjut dengan strukturnya saat ini, demi “keamanan Israel dan persatuan Quds”.

Rezim Zionis telah menyepakati alokasi dana sekitar 17 juta Dolar untuk menggali terowongan di bawah dinding al-Baraq dan kawasan lama kota Quds.

Pihak-pihak Palestina, Arab, dan Islam menanggapi keras agresi ke Masjid Aqsa dan penyelenggaraan rapat Kabinet Israel di tempat suci tersebut. Presiden PNA mengumumkan bahwa rapat ini dan masuknya Ben-Gvir ke pelataran Masjid Aqsa adalah agresi dan serbuan nyata yang akan disusul konsekuensi-konsekuensi serius.

Hamas menegaskan bahwa bangsa Palestina tidak akan membiarkan Masjid Aqsa sendirian. Faksi ini menyebut kedatangan Ben-Gvir beserta sejumlah pemukim Zionis ke Masjid Aqsa sebagai “tindakan biadab”.

“Tindakan-tindakan ini adalah upaya untuk memalsukan identitas kota Quds, yang merupakan agresi nyata terhadap bangsa Palestina, Arab, dan Muslim,” tandas Hamas.

Jihad Islam menyatakan bahwa agresi ke Quds akan mengubah semua kalkulasi dan tidak ada cara untuk menghadapinya selain perlawanan.

Berbagai negara Arab dan Islam dalam statemen mereka mengutuk kedatangan Ben-Gvir ke Masjid Aqsa. Mereka menegaskan bahwa itu adalah tindakan provokatif, penyulut ketegangan, dan pelanggaran hukum internasional.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *