Organisasi AS Anti-Zionis: Dukungan Washington Membuat Israel Merasa Kebal Hukum
POROS PERLAWANAN – Sebanyak 24 anggota Senat AS pada Kamis 23 Juni mendesak Presiden Joe Biden agar Washington terlibat langsung dalam penyelidikan terkait pembunuhan jurnalis al-Jazeera, Shireen Abu Akleh.
Dilaporkan Fars, mereka menuntut penyelidikan transparan dan komprehensif di bawah pengawasan Washington atas tewasnya jurnalis Palestina-AS itu, yang ditembak saat meliput kekerasan Tentara Israel terhadap para pengunjuk rasa Palestina pada 11 Mei silam.
“Jelas bahwa tak satu pun dari pihak-pihak yang berada di lapangan memercayai pihak lain untuk melakukan investigasi kredibel dan independen. Kami yakin, satu-satunya jalan untuk mewujudkan tujuan ini adalah AS berpartipasi langsung dalam penyelidikan,” demikian isi surat para Senator kepada Biden.
Jubir Penasihat Keamanan Nasional AS mengatakan kepada Reuters, Washington tidak sedang melakukan penyelidikan resmi terkait masalah ini. Namun Washington meminta dari kedua belah pihak untuk saling bertukar bukti-bukti yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Usai dibunuhnya Abu Akleh oleh Tentara Israel, desakan agar AS mengkaji ulang pemberian dukungan tanpa batas dan syarat untuk Rezim Zionis terus meningkat.
Setelah tersiarnya laporan tentang serangan anasir Rezim Zionis terhadap prosesi pemakaman Abu Akleh, Kemenlu AS hanya menyebutnya sebagai “hal yang mengkhawatirkan” dan meminta penyelidikan soal kematian jurnalis al-Jazeera tersebut.
Di saat itu, saat Biden ditanya wartawan terkait pembunuhan ini, alih-alih mengutuk, ia hanya berkata bahwa ia tidak mengetahui detailnya dan menyatakan harus ada penyelidikan.
Direktur Komunikasi IfNotNow (organisasi Yahudi penentang Rezim Zionis di AS), Elias Newman dalam wawancara dengan al-Jazeera mengatakan, ”Permintaan pejabat AS untuk mengadakan penyelidikan terkait masalah ini menunjukkan kemunafikan dan dualisme mendalam mereka. Pada hakikatnya, hal yang mesti mereka lakukan adalah memandang cermin (mereka sendiri yang harus melakukan penyelidikan).”
“Para politisi radikal yang mendukung dan memberikan sokongan tanpa syarat untuk Israel harus melihat ke cermin. Mereka harus paham, dukungan finansial tanpa henti kita adalah faktor penting yang membuat Israel merasa kebal hukum dan melakukan pelanggaran HAM ini,” tandasnya.
