Otoritas Nasional Palestina Klaim Hentikan Koordinasi Keamanan dengan Tel Aviv
POROS PERLAWANAN – Fars melaporkan bahwa Otoritas Nasional Palestina (PNA) pada Kamis malam 26 Januari mengeklaim pihaknya telah membatalkan segala bentuk kesepakatan dengan Rezim Zionis.
Dikutip Shams News dari Jubir PNA Nabil Abu Rudeineh, pembatalan kesepakatan ini mencakup koordinasi keamanan “yang mulai saat ini, tidak akan ada lagi. Ini adalah bentuk respons terhadap kejahatan Israel di kota dan kamp pengungsi Jenin”.
Hal ini diutarakan Abu Rudeineh dalam sebuah konferensi pers di Ramallah usai rapat luar biasa para petinggi PNA. Ia menambahkan bahwa PNA berencana untuk menambahkan kejahatan terbaru Israel di Jenin dalam berkas yang akan diajukan di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag.
Abu Rudeineh juga menyatakan bahwa Palestina akan meminta dari Dewan Keamanan PBB untuk mendukung bangsa negara ini. Ia berkata bahwa Presiden PNA Mahmoud Abbas meminta dari semua faksi untuk memiliki pandangan nasional dan menyeluruh dalam rangka menghadapi kejahatan Rezim Zionis.
Pada Kamis pagi kemarin, Tentara Israel yang bersenjata lengkap menyerbu kamp pengungsi Jenin, yang kemudian berhadapan dengan perlawanan para pejuang Palestina. Jurnalis stasiun televisi Israel, KAN, mengabarkan bahwa operasi tidak lazim tengah dilakukan di Jenin dan dipimpin langsung oleh Shin Bet.
Sejumlah sumber Zionis mengeklaim bahwa tujuan operasi di Jenin itu adalah menangkap salah satu anggota senior Jihad Islam. Serbuan ini dilakukan setelah Shin Bet mengaku mendapat informasi akurat bahwa Perlawanan Palestina akan melancarkan sebuah operasi besar di Tanah Pendudukan.
Belakangan, diumumkan bahwa tujuan dari operasi besar di Jenin itu adalah menangkap atau meneror 3 orang dari petinggi Jihad Islam.
Operasi berakhir setelah gugurnya 10 warga Palestina dan terlukanya 20 orang lainnya.
