Para Periset Inggris Bantah Narasi Palsu Israel Soal Serangan ke Rumah Sakit al-Ahli
POROS PERLAWANAN-Dilansir Fars, analisis-analisis baru oleh tim riset Forensic Architecture menepis narasi Rezim Zionis terkait serangan ke rumah sakit al-Ahli di Gaza.
Analisis yang dilakukan para peneliti Inggris ini membantah klaim Tel Aviv bahwa ledakan rumah sakit al-Ahli disebabkan roket nyasar yang ditembakkan Jihad Islam.
Forensic Architecture melakukan analisis foto-foto lubang di tanah yang terbentuk setelah hantaman bom. Tim riset ini menyatakan, proyektil terkait ditembakkan dari arah timur laut yang mengarah ke kawasan yang berada di bawah kontrol Rezim Zionis.
Dua hari lalu, tim riset al-Jazeera memublikasikan sebuah film dokumenter investigatif, yang menepis klaim bahwa roket yang ditembakkan Jihad Islam telah menyebabkan hancurnya rumah sakit al-Ahli.
Riset al-Jazeera menunjukkan, Rezim Zionis pada hari kejadian melancarkan 4 serangan udara ke Gaza dan daerah sekitar rumah sakit al-Ahli. Serangan-serangan itu tercatat pada pukul 18:54:28, 18:55:03, 18:57:42, dan 18:58:04.
Semua serangan udara ini dilakukan sebelum pukul 19.00 yang merupakan jam hantaman rudal ke rumah sakit al-Ahli.
Al-Jazeera juga memublikasikan video baru ytang menunjukkan saat ditembakkannya roket dari Gaza ke arah Tanah Pendudukan. Video ini membuktikan bahwa berbeda dengan klaim Israel, roket itu dicegat dan dihancurkan oleh sistem pertahanan Iron Dome.
Jubir Kemenkes Palestina, Ashraf al-Qudrah menyatakan bahwa serangan jet-jet Israel ke rumah sakit al-Ahli menewaskan lebih dari 500 orang.
Ia menegaskan bahwa serangan ke rumah sakit ini adalah pembantaian massal.
Hizbullah dalam statemennya menyatakan bahwa kejahatan Rezim Zionis terhadap rumah sakit Gaza telah membuat malu kemanusiaan.
Menurut Hizbullah, pembantaian di rumah sakit al-Ahli adalah kelanjutan dari pembantaian Deir Yasin serta Sabra dan Shatila. Kejahatan ini disebut Hizbullah menunjukkan wajah asli Rezim Zionis dan para setan pendukungnya.
“Statemen-statemen pengungkap kejijikan sudah tidak lagi mencukupi. Kami mendesak Umat Muslim segera bergerak untuk turun ke jalanan dan menyatakan amarah mereka,” tandas Hizbullah.
