Loading

Ketik untuk mencari

Eropa

Pasukan Rusia Hancurkan Radar dan Rudal Canggih HIMARS Buatan AS di Ukraina Timur

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pasukan Rusia menghancurkan sistem radar S dan rudal canggih buatan AS di Ukraina timur.

Dalam pengarahan hariannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Jumat bahwa dua Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan sistem radar AN/MPQ-64 yang digunakan oleh pasukan Ukraina dihancurkan di wilayah Donetsk.

Pada Rabu, Kementerian mengatakan bahwa pasukan Rusia menghancurkan sistem anti-pesawat Gepard yang dipasok Jerman dan digunakan oleh pasukan Ukraina di wilayah Mykolaiv.

Kementerian Pertahanan juga mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menembak jatuh tiga pesawat tempur Ukraina di wilayah Mykolaiv, serta tujuh rudal HIMARS di wilayah tetangga Kherson.

Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman sistem senjata AS dan NATO ke Ukraina menambah bahan bakar konflik antara Moskow dan Kiev dan dapat membawa konsekuensi yang tidak terduga.

Sementara itu, negara-negara Barat menjanjikan bantuan tambahan $1,55 miliar kepada rezim Kiev di Ukraina.

“Kami akan terus membantu Ukraina dalam kebutuhan militernya,” kata Menteri Pertahanan Denmark, Morten Bodskov kepada wartawan di akhir konferensi Menteri Pertahanan dari 26 negara Eropa di Ibu Kota Denmark, Kopenhagen, Kamis.

Sejak dimulainya operasi militer khusus Rusia di Donbass pada akhir Februari dengan tujuan “membela orang-orang yang selama delapan tahun menderita penganiayaan dan genosida oleh rezim Kiev”, Amerika Serikat dan sekutu Eropanya telah menggelontorkan dana senilai miliaran dolar dalam bentuk senjata canggih untuk Ukraina.

Konflik selama bertahun-tahun antara Etnis Rusia dan Ukraina telah menewaskan lebih dari 14.000 orang, sebagian besar di Donbass.

Dengan lebih dari lima bulan berlalu sejak konflik Donbass meningkat, Rusia telah memperingatkan AS dan sekutu Eropanya sekali lagi bahwa mengirim senjata ke Ukraina hanya akan memperpanjang perang.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa semakin banyak senjata tiba di negara itu, semakin lama perang akan berlangsung.

“Semakin mereka memompa senjata ke Ukraina, semakin lama konflik ini akan berlangsung, dan semakin lama penderitaan rezim Nazi, yang didukung oleh Ibu Kota Barat, akan berlanjut,” Lavrov memperingatkan.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov juga menyuarakan keprihatinan tentang “banjir senjata Ukraina yang sembrono dan tak bertanggung jawab”.

Antonov mengatakan bahwa langkah itu “hanya akan memperketat spiral konflik dan meningkatkan ancaman eskalasi lebih lanjut dengan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi”.

“Namun, lingkaran penguasa Washington, yang dibutakan oleh gagasan untuk melemahkan Rusia, masih belum mampu menilai secara rasional seluruh bahaya dari tindakan mereka,” kata Antonov.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *