Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Meshal: Hubungan Hamas dengan Iran Tak Pernah Putus

POROS PERLAWANAN – Pemimpin Hamas di luar negeri, Khalid Meshal dalam wawancara dengan al-Jazeera menjawab sejumlah pertanyaan terkait perkembangan di Palestina.

Dilaporkan Fars, Meshal mengaitkan perselisihan internal Palestina saat ini dengan masyarakat internasional yang enggan menerima hasil Pemilu legislatif Palestina pada 2006 silam. Dalam Pemilu tersebut, Hamas meraih kemenangan, namun tak ada yang bersedia bekerja sama dengan faksi ini.

Faktor lain perselisihan ini, imbuh Meshal, adalah tidak diterimanya prinsip persekutuan oleh pihak-pihak Palestina. Ia menuding mantan anggota Fatah, Muhammad Dahlan, telah melakukan konspirasi terhadap Hamas. Dahlan disebutnya telah berjanji kepada pihak-pihak internasional dan regional untuk melenyapkan Hamas dalam rentang beberapa bulan.

Meshal membantah pernyataan Saudi bahwa Hamas telah menyingkirkan kesepakatan Makkah yang ditandatangani pada 2007. Ia menepis adanya sebuah dalil mendasar untuk perubahan sikap Saudi terhadap Hamas.

“Hamas tidak pernah menghina pihak mana pun, juga tidak campur tangan dalam urusan negara mana pun. Sebab itu, tidak benar jika ada sebuah negara yang membuat perhitungan dengan Hamas dengan dalih perlawanan,” jelas Meshal.

Sehubungan dengan penahanan sejumlah anggota Hamas di Saudi, ia menerangkan, ”Jumlah mereka lebih dari 60 orang dan disiksa dengan berat… Demi kepentingan siapa mereka disiksa? Untuk apa mereka diadili? Hamas bukan bagian dari perseteruan mana pun antara negara-negara Arab. Para tahanan ini harus dibebaskan sesegera mungkin.”

Ia juga menanggapi tudingan sejumlah pihak bahwa dirinya dan Hamas adalah teroris. “Membela diri adalah hak sah dalam Islam, seluruh agama, dan hukum internasional. Apa yang dilakukan Hamas adalah perlawanan legal. Berbagai negara, termasuk negara-negara Eropa, bertemu dengan Hamas secara diam-diam. Kebanyakan negara juga menjalin hubungan tidak langsung dengan Hamas,” paparnya.

Meshal juga bicara soal alasan Hamas keluar dari Suriah bersamaan dengan dimulainya kerusuhan di negara itu. Ia berkata, keputusan ini diambil oleh pimpinan Hamas, termasuk dirinya, sebab situasi keamanan di Damaskus tidak memungkinkan bagi Hamas untuk menjalankan tugasnya.

Meski mengakui bahwa keputusan ini telah memengaruhi hubungan Hamas dengan Iran, namun Meshal menambahkan, ”Hubungan dengan Iran tidak pernah putus dan masih berlanjut. Dukungan Iran untuk Hamas masih berlaku kendati mereka mengalami masa-masa sulit. Hubungan dengan Iran tidak berarti memengaruhi independensi Hamas dalam mengambil keputusan, membahayakan kepentingan nasional Palestina, atau terjalinnya kesepakatan dengan negara ini atau selainnya dalam masalah-masalah lain.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *