Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Pemimpin Ansharullah: Sebelum Revolusi, Kendali Yaman Ada di Tangan Dubes AS

Pemimpin Ansharullah: Sebelum Revolusi, Kendali Yaman Ada di Tangan Dubes AS

POROS PERLAWANAN – Pemimpin Ansharullah, Sayyid Abdulmalik Badrudin al-Houthi dalam peringatan ke-7 Revolusi Yaman menyatakan, Revolusi ini adalah sebuah capaian besar yang masih berlanjut. Menurutnya, pentingnya Revolusi Yaman dikarenakan (perkembangan) situasi di masa kini dan mendatang.

Dilansir Fars, al-Houthi menegaskan bahwa Revolusi ini adalah buah dari kebutuhan insani dan etis. Ia mengatakan, ”Kondisi masa lalu Yaman menyebabkan kita tahu bahwa Revolusi adalah sebuah keniscayaan dan merupakan manfaat nyata bagi rakyat.”

Mengutip pernyataan al-Houthi, kanal berita al-Masirah menyebut bahwa pihak asing adalah penguasa Yaman sebelum adanya Revolusi. Faksi-faksi politik di Yaman juga dianggap tidak optimal dalam memperjuangkan kemandirian dan kebebasan bangsa Yaman.

Hal inilah, kata al-Houthi, yang menyebabkan keruntuhan Yaman dan didudukinya negara itu oleh kekuatan asing.

Ia menjelaskan, di masa sebelum Revolusi, Dubes AS memegang kendali Yaman, sementara Washington adalah pengganti Presiden. Al-Houthi menegaskan bahwa sebelum Revolusi, faksi-faksi politik Yaman tunduk kepada Kedubes AS.

Pemimpin Ansharullah mengingatkan, kondisi ekonomi Yaman terjun bebas di masa sebelum Revolusi. Menurutnya, Rezim Yaman terdahulu juga mendapat dukungan masyarakat internasional, tapi negara ini tetap saja bergelut dengan krisis-krisis ekonomi yang mematikan.

“Sebelum Revolusi, ada banyak ledakan, teror, dan anasir radikal….Di masa itu, musuh-musuh Yaman berusaha mencabut faktor-faktor kekuatan sipil, materi, dan spiritual Yaman. Mereka ingin Yaman di ambang kehancuran agar mereka bisa mendudukinya,” papar al-Houthi.

Sambil mengecam upaya musuh untuk menggembosi Tentara Yaman, ia menambahkan, ”Kekalahan faksi-faksi politik sebelum Revolusi telah mendorong serangan dari berbagai arah ke Yaman…Jika situasi politik, ekonomi, dan keamanan pra-Revolusi berlanjut, Yaman niscaya menuju ke arah keruntuhan dan perpecahan wilayah.”

Al-Houthi menyatakan, Revolusi Yaman telah mengejutkan musuh-musuh. Begitu pula ketabahan dan perlawanan rakyat Yaman menghadapi agresi mereka.

“Problem asli mereka (musuh) dengan Revolusi Yaman adalah karena rakyat ini memandang Israel sebagai musuh utama dan memedulikan isu Palestina,” pungkasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *