Peringatan Serius untuk Tel Aviv: Daya Prevensi Israel Kian Keropos dan Merosot Tajam
POROS PERLAWANAN – Dalam beberapa hari terakhir, media-media Israel ramai membahas sebab-sebab menurunnya posisi strategis Tel Aviv di kancah dalam dan luar negeri.
Dilaporkan Fars, media-media Zionis pada Selasa memberitakan bahwa Biro Intelijen Militer (Aman) telah melayangkan peringatan langka kepada para petinggi keamanan-politik dan panglima Tentara Israel. Aman menyatakan bahwa “kekuatan prevensi Israel di hadapan musuh-musuhnya tengah mengeropos”.
Harian Israel Hayom menulis, ”Prevensi Israel di hadapan musuh-musuh tengah merosot. Kondisi strategis Israel juga lebih memburuk. Ada kekhawatiran bahwa situasi ini akan kian memburuk di tengah perkembangan cepat di kancah dalam serta luar negeri”.
Aman berpendapat bahwa sebab utama situasi ini adalah “kelemahan” yang disadari musuh-musuh Israel sebagai akibat perpecahan internal terkait reformasi sistem peradilan.
“Menurut Divisi Riset Aman, hal ini terlihat pada satu per satu elemen poros anti-Israel, terutama Iran. Buktinya adalah rangkaian pertemuan Sekjen Hizbullah, Hasan Nasrallah dengan petinggi Hamas dan Jihad Islam, yang bertujuan mengoordinasi sikap-sikap mereka”, tulis Israel Hayom.
Sebab lain, menurut Aman, adalah keruhnya hubungan Israel-AS yang menguntungkan Iran. Iran percaya bahwa tanpa dukungan AS, Israel tidak mampu melawannya atau menyerang fasilitas nuklirnya.
“Otoritas Nasional Palestina (PNA) juga senang melihat kekeruhan hubungan ini. PNA berharap bisa memanfaatkannya di forum-forum internasional, mulai dari Komite-komite PBB hingga Mahkamah Pidana Internasional”, imbuh Israel Hayom.
Aman menilai bahwa dampak langsung dari memburuknya hubungan Tel Aviv-Washington adalah “mendekatnya kawan-kawan Israel di Kawasan kepada Iran”. Hal ini terlihat jelas dalam rekonsiliasi Iran dengan Saudi dan Bahrain, juga penyambutan hangat untuk Menlu Iran di Kairo.
Laporan Aman menyatakan bahwa penyebab utama hal-hal ini adalah melemahnya daya prevensi Israel, yang disusul dengan berkurangnya kekuatan diplomatik dan keamanan di pentas regional serta internasional.
