Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Perusahaan Minyak Yaman Kecam ‘Penjarahan Sistematis’ Koalisi Agresor Saudi Sengsarakan Rakyat

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Perusahaan Minyak Yaman (YPC) menyebut negara-negara anggota koalisi agresor pimpinan Saudi yang memerangi Yaman menjarah cadangan minyak negara miskin itu, mendesak PBB untuk mengambil tindakan demi meringankan penderitaan rakyat Yaman.

“Kami menderita akibat operasi penjarahan sistematis, yang dilakukan oleh tentara bayaran [koalisi] agresor dan dijalankan oleh negara-negara anggota koalisi [yang dipimpin Saudi], dan yang menargetkan kekayaan rakyat Yaman,” Jubir Perusahaan Minyak Yaman (YPC), Essam Al-Mutawakel mengatakan kepada jaringan televisi al-Masirah pada Rabu.

Dia mencatat bahwa Uni Emirat Arab (UEA), anggota koalisi, telah menghadirkan kapalnya di pelabuhan Yaman untuk mencuri minyak Yaman.

Al-Mutawakel menambahkan bahwa agresor yang dipimpin Saudi telah mencuri “lebih dari 165 juta dolar” perbulan dari pendapatan penjualan minyak Yaman, sementara Yaman sedang bergulat dengan krisis ekonomi.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pendapatan dari kapal “Sea Scout”, di mana 950.000 barel minyak mentah dijarah, dapat mencairkan gaji karyawan di Yaman selama sebulan.

Pada Selasa, seorang pejabat Yaman melaporkan bahwa kapal Sea Scout tiba di pelabuhan Bir Ali di provinsi selatan Shabwah.

Jubir YPC juga mendesak PBB untuk mengadopsi sikap “obyektif dan tidak memihak” terhadap situasi ekonomi dan kemanusiaan rakyat Yaman.

Arab Saudi dan sekutunya melancarkan perang yang menghancurkan terhadap negara termiskin di Timur Tengah sejak tahun 2015 untuk memasang kembali mantan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi, sekutu setia Riyadh, dan menghancurkan gerakan perlawanan Ansharullah.

Perang, disertai dengan pengepungan yang ketat, gagal mencapai tujuannya, tetapi telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan menempatkan jutaan lainnya dalam risiko kelaparan.

Direktur Eksekutif YPC pada Selasa mengatakan bahwa Arab Saudi telah menyita sebuah kapal yang membawa 27.000 ton solar dan mazut untuk rakyat Yaman.

“Agresor pimpinan AS telah menyita kapal baru, FOS POWER, yang membawa 27.000 ton bahan bakar dan solar milik pabrik-pabrik swasta, mencegahnya mencapai pelabuhan Hudaydah”, tulis Ammar al-Adhrai dalam sebuah tweet.

Mengecam apa yang dia gambarkan sebagai tindakan pembajakan yang berkelanjutan di Laut Merah, al-Adhrai mengatakan bahwa penyitaan itu terjadi bahkan ketika kapal tersebut telah diperiksa dan memperoleh izin masuk dari PBB.

Sebelumnya pada Selasa, YPC telah mengumumkan bahwa pasukan koalisi agresor Saudi menahan tiga kapal bahan bakar, termasuk satu yang membawa gas alam.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *