Puluhan Ribu Orang Israel Kembali Gelar Demonstrasi Anti-Rezim yang Sudah Berlangsung 24 Minggu
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, puluhan ribu orang Israel mengadakan unjuk rasa anti-rezim baru di seluruh wilayah pendudukan, mengecam tekad PM Israel untuk mendorong “reformasi peradilan” yang sangat memecah-belah.
Demonstrasi diadakan di Tel Aviv dan kota-kota lain di seluruh wilayah pada Sabtu selama 24 minggu berturut-turut.
Para pengunjuk rasa terlihat menyalakan suar dan meneriakkan slogan-slogan anti-rezim.
Beberapa mengangkat spanduk besar yang dihiasi dengan gambar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan kata-kata “persona non grata”.
Demonstrasi telah menjadi momen mingguan sejak akhir Desember ketika Netanyahu mengumumkan rencananya untuk meminta Knesset (parlemen Israel) menyetujui rencananya untuk reformasi peradilan.
Perubahan tersebut berusaha untuk merampas sebagian besar kewenangan Mahkamah Agung Israel untuk mengesampingkan keputusan politisi. Mereka juga akan memberikan suara yang lebih besar kepada elite politik dalam proses pemilihan hakim pengadilan.
Kabinet Netanyahu, persilangan antara partai Likud dan sekutu ekstremis dan ultra-Ortodoksnya, mengeklaim bahwa perubahan diperlukan untuk mencapai keseimbangan dalam kekuasaan yang dipegang oleh berbagai cabang penguasa rezim.
Kembali pada Maret, Netanyahu mengumumkan “jeda” dalam reformasi yang diduga memungkinkan negosiasi mengenai skema tersebut.
Pejabat oposisi, Yair Lapid dan Benny Gantz, bagaimanapun, menangguhkan partisipasi mereka dalam pembicaraan pada Rabu, setelah parlemen gagal memilih anggota koalisi ke komite untuk memilih hakim.
Dikutip oleh berbagai outlet berita, para pengunjuk rasa menggambarkan skema reformasi sebagai bom waktu.
“Semua RUU [merupakan berbagai elemen reformasi peradilan] masih seperti peluru di ruang yang dapat dilepaskan dalam sekejap. Hal-hal tidak berubah,” kata seorang demonstran kepada AFP.
