Putri Che Guevara Sanjung Iran, Suriah, dan Lebanon yang Tetap Konsisten Bela Palestina
POROS PERLAWANAN – Putri Che Guevara, Aleida Guevara diwawancarai oleh stasiun televisi al-Mayadeen dalam rangka peringatan ke-54 eksekusi ayahnya. Dalam wawancara itu, Aleida bicara soal 6 tahanan Palestina yang kabur dari Penjara Gilboa beberapa waktu lalu.
Dilansir Fars, Aleida menyebut kaburnya para tahanan itu sebagai aksi heroik yang luar biasa. Dia berkata, ”Kami mengetahui kabar larinya sebagian kawan-kawan dari penjara Penjajah Israel. Apa yang terjadi bisa dibicarakan dalam beberapa patah kata. Namun itu bukan hal mudah, bahkan merupakan aksi heroik luar biasa, yang benar-benar harus diapresiasi, dipuji, dan didukung. Orang-orang harus menjaga sejarah perlawanan ini.”
“Jika Anda pergi ke selatan Lebanon, di sana Anda akan menemukan sisa-sisa penjara Israel. Anda bisa melihat dengan mata kepala sendiri seperti apa penjara-penjara Israel. Terlebih sebuah penjara yang dilengkapi dengan sistem pengamanan super ketat,” imbuhnya.
Aleida menyinggung kondisi mengenaskan para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Ia mengatakan, perlakuan kejam atas mereka bertentangan dengan HAM. Meski begitu, kata Aleida, kondisi ini masih tetap berlanjut.
Ia menyatakan, bangsa Palestina mesti didukung dengan ucapan dan tindakan, serta berjuang bersama mereka sebagaimana ditegaskan oleh ayahnya.
“Kita harus menempatkan para tawanan pahlawan ini di posisi yang pantas mereka terima,” kata Aleida.
Ia juga bicara soal lawatan Che Guevara ke Gaza pada tahun 1959. Menurut Aleida, ia bisa menyimpulkan cinta Guevara kepada Palestina melalui pesan-pesan pribadi ayahnya untuk ibunya.
Aleida juga mengaku mencintai Palestina. Ia menganggap Palestina sebagai wakil sejarah, sebuah geografi, sebuah negara, sebuah kaum, dan sebuah bangsa.
“Iran, Suriah, dan Lebanon adalah negara-negara di Timteng yang mengambil sikap tepat terhadap isu Palestina dan mempertahankan sikap ini. Sementara negara-negara lain hanya memilih solusi yang aman,” tandasnya.
