Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Putuskan Beda Haluan, Petinggi Israel Terbelah 3 Kubu Hadapi Iran

Putuskan Beda Haluan, Petinggi Israel Terbelah 3 Kubu Hadapi Iran

POROS PERLAWANAN – Situs DEBKAFile yang dekat dengan sumber-sumber keamanan dan militer Israel melaporkan, para petinggi Rezim Zionis terbagi menjadi 3 kelompok dalam hal keputusan untuk menghadapi Iran.

Diberitakan Fars, kelompok pertama adalah mereka yang meyakini bahwa Tel Aviv harus berkompromi dengan apa pun hasil Perundingan Wina. Kepala Biro Intelijen Militer Israel, Aharon Haliva dalam rapat Kabinet Keamanan dan Kemenlu menyatakan, bahkan jika hasil Perundingan Wina adalah “kesepakatan buruk”, tetap saja kesepakatan itu akan membatasi aktivitas nuklir Iran. Dengan demikian, Israel memiliki kesempatan yang dibutuhkan untuk bersiap menghadapi program nuklir Iran.

Kelompok kedua diwakili oleh orang-orang seperti Menlu Israel, Yair Lapid. Mereka juga mendukung kesepakatan nuklir. Bedanya, mereka berkata bahwa Tel Aviv harus memberi pengaruh terhadap teks final kesepakatan dan membuat perubahan-perubahan di dalamnya.

Kepala Staf Gabungan Tentara Israel, Aviv Kohavi dan Direktur Mossad David Barnea tergabung dalam kelompok ketiga. Mereka berpendapat, JCPOA hanya bisa diterima setelah ditulis ulang dan diubah secara signifikan.

Sebelum ini, sumber-sumber berita juga mengabarkan persengketaan di dalam Rezim Zionis terkait Iran dan JCPOA.

Sebagai contoh, Axios bulan lalu melaporkan adanya perselisihan internal di Kabinet Naftali Bennett terkait cara memengaruhi kebijakan AS di hadapan Iran.

Saat itu, para pejabat Israel menyatakan bahwa Menteri Perang Benny Gantz dan Lapid mencemaskan sikap frontal Bennett.

Dalam pertemuan dengan Joe Biden Agustus lalu, Bennett berjanji kepadanya tidak akan menentang secara terbuka kembalinya AS ke JCPOA seperti yang dilakukan Netanyahu.

Meski begitu, tulis Axios, belum 100 hari berlalu sejak janjinya kepada Biden, Bennett praktis melanggar janjinya dan mulai mengkritik upaya AS untuk kembali berunding dengan Iran.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *