Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Rapat WHO Berubah Jadi Ajang Internasional Kecam Pelanggaran Serius Rezim Zionis Israel

Rapat WHO Berubah Jadi Ajang Internasional Kecam Pelanggaran Serius Rezim Zionis Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, sidang WHO yang dihadiri para wakil dari beberapa negara, dan sejatinya diadakan untuk membahas penanganan Covid-19 di dunia, berubah menjadi podium kecaman internasional terhadap Rezim Zionis.

Menurut laporan harian Israel, Yedioth Ahronoth, para wakil dari 30 negara mengkritik Rezim Zionis lantaran melanggar hak kesehatan warga Palestina dan warga Suriah di Dataran Tinggi Golan.

Dalam sidang yang dilangsungkan hari Kamis 12 November itu, resolusi yang didukung Suriah, Turki, Qatar, Kuba, dan Palestina disahkan, usai memperoleh 78 suara setuju, 14 suara menolak, dan 32 suara abstain.

Resolusi tersebut mengharuskan WHO untuk menyusun laporan terkait “kondisi kesehatan publik di Palestina dan Dataran Tinggi Golan”.

Dalam laporannya pada Maret lalu, PBB mengumumkan bahwa Rezim Zionis, sebagai pihak penjajah, berkewajiban untuk mencegah penyebaran semua penyakit menular di kawasan yang didudukinya dengan segala cara.

Reporter Khusus PBB untuk urusan HAM di Palestina, Michael Lynk dalam laporan tersebut menulis, ”Komitmen hukum terkait pasal 56 Konvensi IV Jenewa mengharuskan Israel, sebagai pihak penjajah, untuk memastikan bahwa semua perangkat yang diperlukan akan digunakan untuk pencegahan penyakit menular”.

Dalam laporannya, Lynk mengutarakan kekhawatirannya, karena Israel memublikasikan semua info soal Covid-19 dalam bahasa Ibrani dan enggan menginformasikannya dalam bahasa Arab.

Sebelumnya, PBB juga mencemaskan tindakan Rezim Zionis yang tidak memenuhi hak warga Palestina untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Laporan-laporan PBB menunjukkan, pembatasan hilir mudik yang diberlakukan Rezim Zionis menyulitkan para pasien dan awak medis untuk mengakses rumah sakit.

Seorang pejabat Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA), Fadi al-Hadmi beberapa waktu lalu menyatakan, Israel secara sengaja mempolitisasi virus Covid-19 di Quds, karena tidak ada pemberitahuan, pencegahan, atau pengobatan virus itu di kota tersebut.

“Israel di Quds sama sekali tidak memerhatikan barometer internasional yang disusun WHO untuk pencegahan virus Covid-19,” kata al-Hadmi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *