Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Rusia: Militan Takfiri Gunakan Ambulans White Helmets untuk Serang Perumahan dan Pasukan Suriah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Rusia mengatakan bahwa militan Takfiri menggunakan ambulans dan kendaraan medis milik White Helmets untuk melancarkan serangan terhadap lingkungan perumahan serta posisi pasukan Pemerintah Suriah di seluruh negara yang dilanda perang.

Wakil Kepala Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Pihak Berperang di Suriah, Yevgeny Gerasimmov mengatakan pada Minggu bahwa anggota kelompok teroris Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menggunakan mobil dengan simbol medis dan kendaraan kelompok “Helm Putih” untuk menyerang wilayah Suriah yang dikendalikan Pemerintah serta posisi tentara Suriah.

Gerasimmov mencatat bahwa militan HTS melakukan enam belas serangan pada Sabtu, termasuk delapan di zona de-eskalasi di provinsi barat laut Suriah Idlib, lima di provinsi utara Aleppo dan satu di provinsi pesisir barat Latakia.

Kembali pada 13 Juli, pejabat senior Kementerian Pertahanan Rusia memperingatkan bahwa teroris HTS bersama dengan White Helmets berencana untuk kembali melakukan serangan kimia palsu terhadap warga sipil di provinsi Idlib untuk menyalahkan Pemerintah Damaskus.

“Pusat Rekonsiliasi Rusia dari Pihak yang Berperang di Suriah telah menerima informasi dari penduduk setempat bahwa para militan telah mengangkut kontainer yang sarat dengan zat beracun ke komunitas Akhsim dan Balshun di provinsi Idlib,” kata Gerasimmov.

“Teroris HTS berencana untuk melakukan operasi bendera palsu untuk menuduh pasukan Pemerintah Suriah menggunakan zat beracun terhadap warga sipil.”

Kelompok White Helmets, yang mengaku sebagai LSM kemanusiaan, dikenal karena koordinasinya dengan kelompok teroris di Suriah untuk melakukan serangan kimia bertahap untuk menyalahkan pasukan Pemerintah Suriah dan membuat dalih untuk melakukan serangan militer terhadap Suriah.

Pada 14 April 2018, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis melakukan serangkaian serangan udara terhadap Suriah atas tudingan serangan senjata kimia di kota Douma, yang terletak sekitar 10 kilometer timur laut Ibu Kota Damaskus.

Dugaan serangan itu dilaporkan oleh kelompok White Helmets, yang menerbitkan video yang menunjukkan mereka konon merawat para penyintas.

Washington dan sekutunya menyalahkan Damaskus atas serangan Douma, tuduhan yang ditolak keras oleh Pemerintah Suriah.

Media dan sejumlah negara Barat telah berulang kali menuduh Pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia terhadap warganya sendiri dalam perang melawan teroris.

Suriah menyerahkan persediaan senjata kimianya pada 2014 ke misi bersama yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), yang mengawasi penghancuran persenjataan tersebut. Damaskus juga secara konsisten membantah menggunakan senjata kimia.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *