Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Rusia Minta AS dan Sekutunya Tanggung Biaya Rekonstruksi Afghanistan

Rusia Minta AS dan Sekutunya Tanggung Biaya Rekonstruksi Afghanistan

POROS PERLAWANAN – Wakil Presiden Rusia untuk urusan Afghanistan, Zamir Kabulov menghendaki agar negara-negara anggota aliansi AS menanggung biaya rekonstruksi Afghanistan.

“Demi mengurangi dampak kehadiran Washington dan para sekutunya di Afghanistan, mereka bisa menanggung sebagian besar biaya rekonstruksi dan bantuan-bantuan kemanusiaan untuk negara itu,” kata Kabulov dalam wawancara dengan kantor berita RIA Novosti, seperti diberitakan Fars.

“Dalam waktu dekat, kami tidak menolak kemungkinan diadakannya rapat Dewan Keamanan PBB untuk menyimak laporan para wakil Aliansi Barat terkait aktivitas mereka di Afghanistan.”

“Selama kami berada di sana (PBB), kami tidak pernah mendengar satu pun laporan berarti dan komprehensif, yang menyinggung pelaksanaan instruksi Dewan Keamanan soal pasukan internasional bantuan dan misi militer di Afghanistan,” papar Kabulov.

Ia juga menilai, volume kejahatan perang AS dan Aliansi Barat di Afghanistan masih belum dipastikan. Sebab itu, kata Kabulov, harus ada kesimpulan terkait masalah ini.

“Tentu saja AS dan sekutunya bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Afghanistan selama 2 dekade terakhir. Belum jelas sebesar apa kejahatan perang yang mereka lakukan selama ini. Mesti ada kesimpulan relevan yang diambil dalam hal ini,” katanya.

Menurutnya, Moskow menilai tindakan Pentagon untuk mengakui blunder dalam serangan drone ke Kabul dan meminta maaf secara resmi dari keluarga korban sebagai “langkah di jalur yang tepat”.

Diplomat Rusia ini juga mengabarkan, ada kemungkinan revisi sanksi internasional atas Taliban.

“Kami tidak menepis kemungkinan bahwa sanksi-sanksi Dewan Keamanan atas Taliban akan dikaji ulang. Namun saat ini, tidak perlu terburu-buru untuk masalah itu,” ujar Kabulov.

Sebelum ini, Menlu Rusia menegaskan bahwa pengakuan resmi internasional untuk Taliban “belum ada di atas meja”. Menurutnya, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa senjata-senjata AS di Afghanistan tidak digunakan untuk tujuan-tujuan yang keliru.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *