Rusia Murka, Seruannya Akhiri Sanksi Ekonomi Sepihak di Tengah Krisis Corona Ditolak AS dan Kroninya

POROS PERLAWANAN – Rusia mengecam Amerika Serikat dan sekutunya karena menghalangi resolusi yang menyerukan diakhirinya sanksi sepihak terhadap negara-negara berkembang di tengah perjuangan mereka melawan pandemi virus Corona.

Resolusi yang disponsori Moskow menyeru sejumlah negara untuk meninggalkan perang dagang dan sanksi terhadap 134 negara, di bawah bendera Negara Kelompok 77 (G-77) di PBB, dan mengatakan bahwa tidak ada sanksi sepihak yang boleh diterapkan tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan PBB di saat seluruh dunia dicengkeram oleh pandemi.

Resolusi tersebut ditolak oleh AS, Uni Eropa, Inggris, Kanada, Jepang, dan Korea Selatan.

Menanggapi penolakan tersebut, perwakilan Rusia untuk PBB mengatakan bahwa negara-negara yang menentang resolusi tersebut “dengan jelas menunjukkan bahwa seruan mereka untuk solidaritas dan memberikan bantuan kepada negara-negara dengan sumber daya yang terbatas untuk memerangi Covid-19 tidak lebih dari sebuah manuver propaganda.”

“Seseorang tidak dapat membantu orang lain dengan satu tangan dan membekapnya dengan (tangan) yang lain,” kata perwakilan Rusia seperti dilansir Press TV.

Dikatakan bahwa dengan menolak rancangan tersebut, Washington dan sekutunya telah “gagal memenuhi perintah Sekretaris Jenderal (PBB),” yang menyerukan pelonggaran sanksi dan penghapusan hambatan terhadap upaya global untuk memerangi virus Corona.

Awal bulan ini, G-77, termasuk China, menyerukan diakhirinya langkah-langkah ekonomi koersif sepihak terhadap negara-negara berkembang di tengah perjuangan global untuk mengatasi pandemi.

Pandemi telah mendatangkan malapetaka pada ekonomi global karena banyak negara telah mengambil langkah-langkah keras untuk merespons penyebaran wabah di negara mereka, termasuk memberlakukan karantina dan menutup bisnis dan perbatasan.

Ekonomi dunia diperkirakan akan mengalami penurunan tajam, dan beberapa negara mungkin akan terjerumus ke dalam resesi tahun ini.