Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Pengamat: Perintah Trump Tembak Kapal Iran Hanya ‘Pamer Otot’ dan ‘Poles Citra’ Demi Pulihkan Anjloknya Harga Minyak dan Menangi Pemilu AS

POROS PERLAWANAN – Pengamat menilai perintah Trump kepada Angkatan Laut AS untuk menembak kapal-kapal Iran yang “mengganggu” adalah upaya untuk “pamer otot” agar terlihat kuat menjelang pemilu sekaligus mengirim sinyal ke pasar minyak, RT melaporkan.

Minggu lalu, selusin kapal perang Iran mencegat sekelompok kapal AS di Teluk Persia yang melanggar aturan navigasi. Insiden ini mengantarkan pada perang kata kedua pihak.

Pada Rabu, 22 April, Trump memerintahkan Angkatan Laut AS untuk “menembak jatuh dan menghancurkan” kapal-kapal Iran jika mereka “mengganggu” kapal perang Amerika di Teluk Persia. Pernyataan ini lantas dibalas dengan perintah serupa yang dikeluarkan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran untuk menembak kapal AS jika mengancam Iran.

“Perintah Trump hanyalah peluru lain dalam ‘perang kata-kata’ yang sedang berlangsung dengan Teheran. Pemimpin AS tidak ingin terlihat lemah baik di rumah maupun di panggung internasional dan pernyataan seperti itu memungkinkan dia terlihat kuat,” kata Thierry Coville, peneliti di organisasi riset Prancis, IRIS, seperti dilansir RT.

Dalam sebuah pernyataan lain, Maxim Suchkov yang merupakan seorang Lektor Kepala di Institut Hubungan Internasional Moscow State, mengatakan bahwa perintah Trump tersebut hanya untuk kampanye dirinya agar menang di pemilu AS November mendatang.

“Dalam mengancam Iran, Trump sebenarnya menargetkan pemilihnya di dalam negeri, karena apa pun yang dia lakukan saat ini ada hubungannya dengan kampanye pemilihannya kembali,” kata Suchkov.

Suchkov juga percaya bahwa manuver Trump ini tidak lepas dari kegagalannya dalam menanggulangi wabah virus Corona di negaranya, yang lebih dari 815.000 telah terinfeksi dan lebih dari 46.000 telah meninggal.

“Jika Anda tidak bisa mengalahkan virus Corona di New York, kalahkan Iran di Teluk,” sindir Suchkov.

Berbicara soal faktor lain, pengajar tamu di Institut Hubungan dan Keamanan Internasional Jerman (SWP), Hamidreza Azizi menyimpulkan bahwa selain untuk memperbaiki citra, gertakan Trump juga ditujukan untuk mengangkat harga minyak yang kini tengah anjlok di AS.

“Faktor lain bisa jadi adalah penurunan harga minyak global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ancaman perang selalu menjadi faktor penting dalam meningkatkan harga minyak,” jelas Azizi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *