Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sanaa: Perang 5 Hari Kian Ungkap Kelemahan Rezim Zionis

Sanaa: Perang 5 Hari Kian Ungkap Kelemahan Rezim Zionis

POROS PERLAWANAN – Dalam rangka memenuhi seruan Ansharullah, puluhan ribu warga Yaman turun ke jalan untuk mendukung penduduk Gaza dan menyuarakan slogan-slogan anti-Israel. Unjuk rasa pada Minggu 14 Mei itu bertajuk “Pawai Pembalasan Orang-orang Merdeka”.

Fars melaporkan, alun-alun utama di kota-kota seperti Saadah, Taiz, al-Dhali’, dan Amran pada Minggu pagi menjadi saksi kerumunan besar warga. Pada Minggu sore, ribuan warga juga berkumpul di Sanaa dan al-Hudaydah.

Unjuk rasa damai di Sanaa berakhir dengan merilis sebuah statemen. Dalam statemen itu disebutkan, ”Musuh Zionis tidak kuat menanggung durasi panjang perang. Ini tanda jelas akan kelemahan dan keringkihan yang dialami rezim ini.”

Stasiun televisi al-Masirah melaporkan bahwa faksi-faksi Perlawanan Palestina telah memiliki sebuah kekuatan yang membuat mereka bisa bertahan lama, kendati jika dibandingkan Rezim Zionis, fasilitas-fasilitas yang mereka miliki lebih sedikit.

Statemen itu juga menyatakan bahwa Rezim Zionis tidak mampu mengembalikan daya prevensinya yang telah lenyap. Perang selama 5 hari telah menambah kelemahan mereka serta semakin mengungkap keringkihan Israel.

Pada Selasa dini hari, Tentara Israel mengumumkan dimulainya operasi militer bernama “Perisai dan Panah” ke Jalur Gaza dan menargetkan basis-basis Jihad Islam. Di hari kedua agresi, ruang Komando Gabungan faksi-faksi Perlawanan mendeklarasikan dimulainya “Operasi Pembalasan Orang-orang Merdeka”. Pertempuran ini berakhir pada Sabtu malam dengan disepakatinya gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan Qatar.

Para pengunjuk rasa Yaman menegaskan bahwa teror para Komandan tidak melemahkan tekad faksi-faksi Perlawanan Palestina, justru menambah kekuatan dan semangat para pejuang.

“Oleh karena itu, kami katakan kepada faksi-faksi Perlawanan bahwa kalian telah menang berkat persatuan kalian. Kalian telah menuntaskan perang Pembalasan Orang-orang Merdeka demi mewakili Dunia Islam. Kalian akan selalu menjadi ujung tombak Poros Perlawanan dan jihad”, demikian disebutkan dalam statemen Sanaa.

Di akhir statemen, warga Sanaa menegaskan, ”Kami akan tetap setia kepada Palestina. Kami bisa berpartipasi langsung secara praktis dalam tiap tahap perang. Kami meminta dari bangsa-bangsa Muslim untuk mendukung faksi-faksi Perlawanan Palestina dengan penuh kekuatan”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *