Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Sanggup Singkirkan Israel Hanya dengan ‘Satu Tangan’, Sinwar: Kami Bukan Kelompok yang Dulu Lagi

POROS PERLAWANAN – Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar pada Sabtu 5 Juni bicara soal Perang 12 Hari dan kemungkinan perang di masa mendatang. Ia mengatakan, dalam perang terbaru lalu, Rezim Zionis berniat membunuh lebih dari 10 ribu pejuang Palestina. Namun mereka tidak bisa mensyahidkan lebih dari 90 pejuang saja.

“Setelah kemenangan besar ini dan Mei 2021, kami katakan bahwa kami bukan lagi kelompok yang sama seperti dahulu,” tandas Sinwar, seperti dilansir al-Alam.

Terkait kadar kesuksesan Rezim Zionis dalam menghancurkan terowongan-terowongan Poros Perlawanan Palestina, Sinwar berkata bahwa Israel hanya sanggup merusak tiga terowongan saja.

Pemimpin Hamas ini juga menyinggung masalah rekonstruksi dan pemulihan kondisi penduduk Gaza. Ia menegaskan, kondisi kehidupan satu per satu warga Gaza harus berubah secara mencolok. Hamas, katanya, tidak akan puas dengan pemulihan yang kurang dari batas tersebut.

Ia juga mengatakan, Rezim Zionis meningkatkan aksi represif atas warga Palestina lantaran sebagian negara Arab terburu-buru untuk melakukan normalisasi. Selain itu, kata Sinwar, adanya perselisihan di kancah domestik Palestina turut menjadi faktor.

Ia mengatakan, Poros Perlawanan telah membuktikan kepada Rezim Zionis bahwa Masjid Aqsa masih memiliki para pembela tangguhnya. Pembelaan terhadap tempat suci ini, kata Sinwar, adalah sebuah tujuan strategis.

“Jika kembali terjadi perang dengan Rezim Penjajah, wajah Timur Tengah akan berubah. Israel tidak bisa menahan serangan nyata mana pun. Apa yang telah terjadi adalah sebuah manuver untuk mengevaluasi kemampuan kami. Tidak butuh perang hanya agar kita bisa melihat kelemahan Israel,” imbuh Sinwar.

Ia menegaskan, Poros Perlawanan hanya dengan satu tangan sanggup menghentikan Rezim Zionis, yang telah menjadi kiblat bagi sebagian negara-negara Arab.

“Kami menguji sebagian besar rudal-rudal kami di laut. Jadi kami mesti mengujinya juga di medan tempur sesungguhnya. Tujuan Israel adalah melenyapkan sebagian dari kekuatan Poros Perlawanan dan mengembalikan Gaza ke masa puluhan tahun sebelumnya. Namun Israel menderita kekalahan telak, sementara Poros Perlawanan tetap tegak berdiri. Jika mereka kembali untuk berperang, kami pun akan kembali,” pungkasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *