Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Takut Picu Kemarahan Hamas, Gantz Minta Parade Bendera Israel Dibatalkan

POROS PERLAWANAN – Menteri Perang Israel, Benny Gantz pada Sabtu 5 Juni malam meminta pembatalan rencana longmarch orang-orang Zionis di Quds yang dinamakan Parade Bendera.

Dinukil Fars dari Times of Israel, setelah mengadakan rapat dengan pejabat senior militer, polisi, Jaksa Agung, dan Otoritas Keamanan Israel, Gantz menyarankan agar parade tersebut jangan diadakan pekan ini.

Menurutnya, parade yang rencananya akan diadakan Kamis depan di Quds itu adalah aksi provokatif. “Parade ini membutuhkan pengaturan keamanan luar biasa, mengacaukan ketertiban publik, dan akan mengganggu proses diplomatik (gencatan senjata dengan Gaza),” ujar Gantz.

Menteri Perang Israel, yang mencemaskan tersulutnya kembali api perang dengan pejuang Palestina, meminta dari semua pejabat yang hadir di rapat untuk bertindak secara bertanggung jawab dan menghindari tindakan yang memicu ketegangan di pekan ini. Pekan ini juga bertepatan dengan pembentukan Kabinet baru Rezim Zionis.

Parade Bendera diatur oleh lembaga-lembaga rasis Zionis dan pemukim radikal. Rencananya, orang-orang Zionis akan berkumpul di jalanan Quds dan mengibarkan bendera Israel, serta menyuarakan pembersihan etnis atas warga Palestina.

Sebelum ini, Hamas telah merilis statemen bernada peringatan kepada Rezim Zionis soal dampak penyelenggaraan Parade Bendera di sektor lama Quds.

Jubir Hamas, Muhammad Hamadah mengatakan, ”Acara ini dilakukan Israel demi merehabilitasi wajah Rezim yang telah disungkurkan ke tanah. Di hari ketika ribuan pemukim Zionis berencana untuk menghinakan Masjid Aqsa, perlawanan gagah berani bangsa Palestina di Tepi Barat, Quds, dan Tanah Pendudukan, terutama rudal-rudal Poros Perlawanan di Gaza, telah menginjak-injak kecongkakan mereka dan menyeret mereka ke tempat-tempat perlindungan.”

“Kami memperingatkan Rezim Penjajah agar tidak menggunakan Quds sebagai sarana untuk kabur dari krisis internal dan kegagalannya dalam mengatasi problem politik,” imbuh Hamadah.

Ia meminta dari warga Palestina untuk meningkatkan konfrontasi mereka terhadap Rezim Penjajah di Tepi Barat dan berkumpul di pelataran Masjid Aqsa pada Kamis mendatang.

“Para penjajah harus tahu bahwa perang pembelaan terhadap Quds dan Masjid Aqsa belum berhenti. Masing-masing dari bangsa kami adalah pedang Quds,” pungkas Hamadah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *