Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Separuh Warga Amerika Percaya, Trump Bakal Dicatat sebagai ‘Presiden Gagal’ dalam Sejarah Dunia

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, lima puluh persen warga Amerika mengatakan bahwa mereka percaya Donald Trump akan tercatat dalam sejarah sebagai presiden “gagal”, menurut sebuah jajak pendapat yang baru dilaksanakan.

Ditanya bagaimana menurut mereka sejarah akan menilai kepresidenan Trump, 50 persen responden yang disurvei di USA TODAY / Suffolk University Poll, mengatakan bahwa Trump akan dicatat sebagai presiden yang “gagal”.

Hanya 16 persen orang Amerika yang memperkirakan Trump akan terlihat sebagai presiden yang hebat, 13 persen sebagai presiden yang baik, dan 16 persen sebagai presiden yang adil. Lima persen ragu-ragu.

Pendukung Trump tampaknya menyangkal ketidakpopuleran presiden yang kalah dalam pemilihan ulang dengan lebih dari 7 juta suara itu.

“Saya akan memberi tahu Anda, 50 tahun ke depan, Trump akan jauh lebih dihormati daripada saat ini,” kata David Cheff (73), pemilih Trump dari Jacksonville, Florida. Dengan berlalunya waktu, dia berkata, “Trump pasti akan terlihat baik.”

Survei, yang dilakukan pada minggu-minggu memudarnya pemerintahan Trump, menunjukkan bahwa warga Amerika pada umumnya waspada terhadap beberapa tindakan yang akan diambil presiden dari partai Republik itu ketika dia bersiap untuk meninggalkan Gedung Putih setelah pemilihan yang penuh gejolak, yang dia klaim dicurangi.

Orang Amerika sangat banyak yang mengatakan bahwa gagasan Trump mengeluarkan grasi preemptif untuk dirinya sendiri akan menjadi penyalahgunaan kekuasaan presiden -62 persen hingga 25 persen yang mengatakan itu tepat.

Orang Amerika, dalam hal ini dan seperti dalam banyak hal lainnya, terbagi menurut garis partai. Sebagian besar pendukung Partai Republik -56 persen hingga 24 persen- mengatakan bahwa mengampuni dirinya sendiri akan menjadi penggunaan kekuasaan yang tepat sasaran.

Pada hari Selasa, Trump mengeluarkan 20 pengampunan dan pengurangan hukuman yang bermuatan politik untuk sekutunya. Lebih lanjut menyusul pada hari Rabu ketika Trump mengampuni, antara lain, mantan Ketua Kampanyenya Paul Manafort, teman lama dan penasihatnya Roger Stone dan Charles Kushner, seorang pengembang real estat dan ayah menantu laki-lakinya, Jared Kushner.

Pejabat Gedung Putih telah mengindikasikan bahwa Trump telah mempertimbangkan opsi untuk mengeluarkan pengampunan eksekutif untuk dirinya sendiri sebagai upaya untuk mendapatkan kekebalan dari potensi penuntutan begitu dia meninggalkan jabatannya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *