Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sindir Pedas UEA, Analis Yaman: Jangan Lempari Orang Lain dengan Batu Jika Rumah Kalian Terbuat dari Kaca

Sindir Pedas UEA, Analis Yaman: Jangan Lempari Orang Lain dengan Batu Jika Rumah Kalian Terbuat dari Kaca

POROS PERLAWANAN – Pada Senin lalu, sejumlah titik di UEA menjadi target serangan drone Militer Yaman, menyusul berbagai peringatan yang dilontarkan Sanaa kepada Abu Dhabi agar menghentikan intervensi di Yaman.

Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree mengumumkan, operasi pada Senin itu dilakukan dengan menggunakan 5 rudal balistik dan bersayap serta sejumlah drone.

Seorang analis politik Yaman yang bermukim di London menanggapi serangan ini di laman Twitter. Abdullah Salam al-Hakimi mencuit, ”Telegram ekspres untuk para penguasa UEA! Kalian tahu bahwa kalian lebih mirip sebuah korporasi dagang transperbatasan daripada sebuah negara dengan makna konvensionalnya. Bangunan korporasi kalian sangat ringkih.”

“Oleh karena itu, jangan usik orang lain, jangan sakiti mereka, dan jangan duduki negara mereka. Sebab, mereka akan balas menyakiti kalian dan meruntuhkan perusahaan serta rumah kaca kalian. Berhentilah mengusik Yaman. Jangan salahkan mereka jika mereka punya batu-batu keras.”

“Wahai rakyat UEA! Kalian adalah pebisnis dan semua eksistensi kalian dibangun di atas fondasi uang dan perdagangan. Kalian bukan sebuah negara kolonial. Jadi akhirilah agresi kalian ke Yaman dan tarik keluar pasukan kalian dari negeri Yaman,” imbuhnya.

Kawasan industri al-Musaffah yang diserang rudal Yaman terletak di barat daya Abu Dhabi dan merupakan salah satu kawasan ekonomi terpenting di UEA. Banyak perusahaan industri dan pabrik mobil, ditambah pelabuhan tertua UEA, yang terletak di kawasan itu. Al-Musaffah juga menampung sejumlah besar properti bisnis dan tempat tinggal.

Seorang petinggi Ansharullah, Muhammad al-Bukhayti mengatakan bahwa tiap ketegangan yang disulut oleh UEA tidak akan membawa keuntungan bagi negara itu.

“Jika agresi UEA ke Yaman berlanjut, pasukan Yaman akan menargetkan titik-titik penting, termasuk fasilitas minyak dan bandara-bandara negara (UEA) ini,” kata al-Bukhayti kepada Sputnik.

Ia menilai bahwa kondisi UEA lebih lemah dan ringkih dibandingkan Saudi. Sebab itu, tegasnya, UEA harus merevisi kembali semua kalkulasinya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *