Oposisi Suriah Marah Utusan PBB Tak Singgung ‘Pergantian Pemerintah Suriah’
POROS PERLAWANAN – Ketua Aliansi Oposisi Suriah, Salim Musallat mengkritik pedas proposal yang diajukan Utusan PBB untuk Suriah, Geir Pederson guna mengatasi krisis di negara itu.
Dikutip Fars dari al-Arabi al-Jadeed, Musallat menyebut proposal Pederson bernama “Tindakan di Hadapan Tindakan” itu sebagai proposal yang “tidak jelas”.
Musallat marah karena Pederson tidak bicara soal pergantian Pemerintah Suriah. Ia menuntut agar Utusan PBB itu menjelaskan proposalnya.
Ketua Delegasi Negosiator oposisi Suriah, Anas al-Abdah pada Senin lalu bertemu dengan Pederson di Doha, Qatar. Namun tidak ada laporan soal isi pertemuan keduanya.
Tanpa menyinggung peran negatif oposisi Suriah dalam krisis negara itu, Musallat mengklaim bahwa Pemerintah Damaskus telah menyeret solusi politik ke jalan buntu dan tidak mengambil satu pun langkah.
Musallat mengaku bahwa oposisi Suriah “berkomitmen kepada jalur politik untuk mengatasi krisis”. Ia menambahkan, ada kemungkinan Suriah akan kembali ke Liga Arab.
Ia menyesalkan sikap sebagian negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Pemerintahan Bashar Assad dan berkata, hal ini tidak bisa diterima, namun kemungkinan Suriah akan hadir dalam pertemuan tingkat Kepala Negara sebagai peninjau.
Pederson juga bertemu dengan Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian pada Minggu lalu.
Dalam pertemuan itu, Menlu Iran mengapresiasi Utusan PBB karena telah membantu jalannya dialog nasional dan perdamaian di Suriah. Abdollahian juga menegaskan ketulusan upaya Republik Islam Iran demi kesuksesan Pederson dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Suriah.
Sembari menjelaskan pandangan Iran soal solusi politik untuk krisis Suriah, Abdollahian menyatakan bahwa sejak awal krisis Suriah, Teheran menyebut PBB sebagai bagian dari upaya perwujudan solusi politik di negara itu.
Abdollahian berpendapat, kehadiran ilegal AS di Suriah dan agresi Rezim Zionis sebagai kendala untuk terwujudnya solusi politik di negara itu. Ia meminta agar PBB dan masyarakat internasional memberi perhatian kepada masalah ini.
Dalam pertemuan itu, Pederson menilai situasi Suriah stabil dan berkata, ”Dalam kondisi saat ini, tak satu pun pihak yang bicara soal pergantian rezim.”
