Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sudutkan Hizbullah dan Kesankan Baik Rezim Penjajah, Harian Saudi Hasut Lebanon Normalisasi dengan Israel

Lebanon Disarankan Media Saudi untuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

POROS PERLAWANAN – Harian Saudi cetakan London, al-Sharq al-Awsat dalam edisi Selasa 13 Juli memuat tulisan dengan judul “Tak Bisakah Kita Bicara Terbuka Soal Israel?” Dalam tulisan ini, Lebanon diimbau untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dan menerima “bantuan-bantuan Tel Aviv”.

Dengan demikian, secara implisit al-Sharq al-Awsat mengonfirmasi bahwa semua problem Lebanon disebabkan perlawanannya terhadap Rezim Zionis.

Dilansir Fars, situs Lebanon al-Akhbar mengkritik tulisan ini, yang menjelaskan kebijakan Riyadh di hadapan Lebanon dan Israel. Al-Akhbar menyebut tulisan itu meracau dan menyatakan, ”Inovasi dan inisiatif terbaru Saudi melalui media-medianya adalah menyeru Lebanon untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dan menerima apa yang disebutnya sebagai ‘bantuan-bantuan Israel’. Ini dilakukan untuk melawan Hizbullah.”

Menurut al-Akhbar, al-Sharq al-Awsat menyalahgunakan statemen Menteri Perang Israel Benny Gantz, yang berusaha menyerang Lebanon secara licik dengan menyatakan Tel Aviv siap membantu Beirut.

“Setelah memaparkan statemen Gantz, yang masih terbenam dalam rawa petualangannya di Gaza, harian ini meminta dari Lebanon untuk berdialog secara terbuka dengan Israel. Al-Sharq al-Awsat menulis, ‘Pada hakikatnya, orang-orang Lebanon membutuhkan sebuah dialog terbuka dan jelas tentang Israel, dan akhirnya, Hizbullah’.”

Penulis artikel di al-Sharq al-Awsat ini lalu berusaha merendahkan konflik eksistensial antara Arab dan Israel hingga level perselisihan suami-istri yang butuh keterbukaan untuk menyelesaikan masalah mereka.

Hal konyol yang terlihat dalam seruan dialog ini adalah upaya untuk memberikan kesan baik kepada Rezim Penjajah.

Tulisan ini juga dirilis bertepatan dengan peringatan ke-15 Perang 33 Hari, yaitu ketika Israel melancarkan agresi ke Lebanon dan melakukan kejahatan atas warganya.

Pekan lalu, setelah Sayyid Hasan Nasrallah bicara soal impor BBM dari Iran untuk mengatasi krisis energi Lebanon, Gantz langsung mengumumkan bahwa Tel Aviv “siap membantu tetangganya di utara melalui PBB”.

Dalam analisis terhadap klaim Gantz ini, al-Akhbar menyatakan bahwa ia berusaha memamerkan “netralitas dan keberpihakan” Tel Aviv kepada Lebanon. Padahal, media-media Ibrani sendiri mengungkap bahwa Israel menekan para sekutunya, termasuk negara-negara Arab sekitar Teluk Persia, agar tidak memberi bantuan ekonomi kepada Beirut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *